Gerakan 1.000 koin Peduli Sejarah Kebumen

Kebumen.com. 117/10/15.Kebumen Jawa tengah perlu di tulis dan di tayangkan dengan nyata keberadaan Kebumen yang miskin no 2 se jawa tengah (BPS 2014. kenapa daerah daerha maju dalam dahulu, seprti kebumen hancur dan hilang akarnya, demikian pula kabupaten Demak yang dahulu siapa yang tidka tahu kerajaan demak, kenapa sekarang tertinggal dan menjadi daerah tertinggal. kenapa sejarah begitu.. Lalu kebumen di tahun 2015 ini, Kebumen menjadi daerah yang kantong kemiskininan, kantong TKI terbesar di jawa tengah selatan, kantong pengangguran, kantong perceraian tertinggi di kedu, nomor 3 se jawa tengah kota Virus HIV AIDS. Ternyata kantong kantong Kebumen hal yang buruk menjadi "prestasi Kebumen", berarti ada kebudayaan kita yang hilang, ada pelaku budaya yang mati, ada bukti sejarah yang terlewatkan. Kita butuh "kembalikan buku suci Kebumen" buku suci itu apa? buku suci Kebumen, adalah sejarah Kebumen harus di ceritakan kembali, harus di tulis, harus di dokumentasikan, sejarah kebumen harus menjadi harta karun kita sebagai warga Kebumen. Kenapa memalukan ternyata banyak tempat sejarah yang belum tercatat resmi secara komplit di Disparbud atau dinas terkait. Padahal jika tercatat dan terkumpul dokumen sejarah secara lengkap, hal itu merupakan kekuatan nilai budaya di Kebumen beriman ini. Banyak situs dan tempat peninggalan jaman Belanda dan cerita sejarah yang patut diketahui oleh anak cucu kita ini, tidak tersejarahkan. Padahal di sana tersimpan bukti bahwa kemerdekaan bangsa kita ini pada tahun 1945, dilakukan dengan ” darah dan nyawa”. Seperti cerita masyarakat tentang lembah sungai Lukulo , pada masa penjajah Belanda, lokasi tempat ini adalah jembatan dukuh Penambangan (belakang pasar hewan lama) Kebumen. Sebelah timurnya terdapat kelurahan Tamanwinangun, sebelah baratnya dukuh Penambangana desa Kedawung, kecamatan Pejagoan. (foto: bagi. atas -Tamanwinangun, Kebumen- bag.Bawah desa Kedawung- Pejagoan). Darah dan nyawa yang ditumpahkan pendahulu ini bukan setetes, tapi ribuan nyawa dan genangan darah. Ya, pengetahuan tentang simpanan ini belum banyak di ketahui oleh anak-anak jaman sekarang. Sejarah lama mengisahkan penderitaan moral dan kebodohan generasi kita yang menjadi bagian dari target penjajahan. Enam puluh sembilan tahun lamanya setelah kemerdekaan ini diperoleh, tetapi kemerdekaan bukannya menjadikan kita negeri produksi seperti cita-cita pejuang, justeru kita miskin budaya. Buktinya mengapa mencari kerja susah, karena budaya nenek moyang kita yang pekerja keras telah mati, itulah sebabnya mengapa kita saat ini menjadi “kuli di negeri sendiri”. Sementara kita menjadi orang yang merugi ? padahal kita kaya. Seperti halnya, cerita lama masyarakat pada waktu di Lembah sungai Lukulo , pada masa penjajah Belanda, lokasi tempat ini adalah Jembatan dukuh Penambangan (belakang pasar hewan lama) Kebumen sebelah timurnya Tamanwinangun, sebelah baratnya dukuh Penambangana desa Kedawung, kecamatan Pejagoan. (foto: bagi. atas -Tamanwinangun, Kebumen- bag.Bawah desa Kedawung- Pejagoan). Sebelum 1945 ini, tempat ini mempunyai nilai sejarah, jembatan pada foto gambar ini adalah jalur rakit untuk menghubungkan dukuh penambangan, desa Kedawung dan Tamanwinangun, kecamatan Kebumen, kalau ditarik garis perdagangan pada jaman Belanda. Jalur ini menghubungkan jalur simpanglima Kebulusan ke kota pasar hewan lama yang kini pindah di pasar hewan Wonosari. Cerita lama (alm) mbah Masitu 60 th dahulu pada jaman Belanda, tempat pembunuhan massal ini awal “gethek (rakit /perahu dari bambu) menjadi alat transportasi. Sungai Lukulo ini menjadi saksi bisu ratusan orang Indonesia yang dibunuh, digantung dan ditembak oleh tentara penjajah Belanda, Saking banyaknya orang mati, air sungai sampai berwarna merah darah. Pembunuhan massal hampir terjadi setiap hari”. Tutur Masitu. “Di Lembah sungai Lukulo ini, ada Tank Tempur (mobil; tank perang) yang terpendam. Di dalam tanah liat jembatan yang tertimbun yang dipekirakan berusia lebih dari 200 tahun” Sambungnya. Kondisi jembatan penambangan sungai lukulo ini kini tidak dimanfaatkan warga menuju ke kota Kebumen. Informasi yang didapat, terlihat arsip foto yang merupakan lokasi “pembunuhan masal ” pada penjajah Belanda. Terlihat para pemuda dukuh Penambangan membangun jembatan bambu sungai lukulo dengan gotong royong. Arsip foto ini menggambarkan para pemuda dukuh Penambangan tengah bekerja membuat jembatan dari bambu. Masyarakat sangat membutuhkan jembatan ini sebagai transportasi utama dibanding jika harus memutar melalui jembatan di selatan alun-alun Kebumen. Pasalnya setelah ada pembangunan proyek (batu bronjong yang rusak), rakit (gethek) tidak bisa merapat hampir sepuluh tahun. Sehingga transportasi untuk anak sekolah dan perdagangan masyarakat sini lemah. Harapan masyarakat, lembah sungai Lukulo ini menjadi salah satu lokasi yang menjadi sumber sejarah yang kuat.terutama bagi generasi muda yang masih energik dan punya ketrampilan. Harapan lainnya tempat ini menjadi lokasi starting shotting Film sejarah Kebumen. Siapa yang bersemangat memulai membuat film sejarah Kebumen? Kalau ada orang Kebumen yang ingin membuat film, mari kita iuran Rp 1.000 koin untuk membuat film sejarah Kebumen, agar Kebumen menjadi nama kabupaten sejarah yang mewarnai dunia. Gerakan 1.000 koin Peduli Sejarah Kebumen. untuk bisa mengangkat Kebumen di kancah international, dan lagu ngapak Kebumen. proyek sosial ini sebagai jalan untuk menjaga kebudayaan peradabadan wong kebumen. Hubungi Eko Wahyudi 087732663618 siap menjadi pelaku pembuat film sejarah kebumen.

No comments:

Entri Populer