Merah putih - Soto Taman Winangun

Sang merah putih: (Seri 1)
9/11/12. Waktu menunjukan di dinding jam 01 dini hari,penulis  malam perut terasa lapar, setelah itu chatingan bersama teman dikantor tempat kerja (kebetulan lembur), Malam itu dinihari hari Jumat tangal 9 November 2012 saya ingat kalau lapar makan. Suasana dingin saya pingin makan Soto Tamanwinangun makanan orang malam Kebumen Jawa Tengah.
Tidak lama.Setelah ambil kunci naik motor saya ingat jl pemuda Kebumen. Ada banyak pedagang kaki lima yang jual Soto Tamanwinangun, di depan stasiun dekat markas Kodim 0709 kebumen ada gerobak dan lampu kecil milik Bapak Giyo yang bumbunya enak karena pakai kuah parudan kelapa dan ayam kampung asli (bukan lehor), yang mangkal di setasiun kebumen, harga soto milik pak Giyo itu seharga 7.000 rupiah per mangkok. hampir warga kebumen dan orang luar kebumen ada makanan khas malam hampir di semua jalan kota kebumen ada makanan Soto Tamanwianangun, menurut sejarah semenjak perang kemerdekaan 45 sudah ada soto di situ.
Tidak terasa saya melihat langit dengan motor Astrea saya yang hitam pelat B tahun 1993 (motor kuliner) buatan jepang. terlihat diatas langit mendung dan dingin kemudian terus gerimis, hujan.. saya merokok rokok milik PT Gudang garam Tbk , rokok filter namanya. langsung saya makan lahap Soto taman winangun itiu, disamping kanan jalan terlihat bangunan gedung Arsip dan perpustakaan Kebumen yang sedang di bangun di jl. kaswari Kebumen jawa tengah
Setelah itu, ketemu teman se desa bernama M. Tohirin, yang punya usaha bibit jamur tiram. M. Tohirin rencana amu mengembangkan usahanya bersama petani. sekitar jam 3 dinihari hujan gerimis di kota Kebumen Beriman Jawa tengah penghasil devisa TKI dengan angka 3 kali lipat APBD pembangunan kota kebumen ini pada tahun 2011,
Percakapan saya dengan teman. hujan turun.. gerimis." ada firasat petani mau makmur. karena penduduk kebumen yang berjumlah 1,3 juta ini 70 %pertanian, kota kebumen Jawa Tengah dengan milik kekayaan pertanian menandakan petani untuk turun ke sawah menanam padi. 4 bulan menunggu panen musim penghujan, setelah di jual ke pasar. biasanya harga beras dan gabah (belum digiling) harga turun karena rumus barang melimpah harga turun. Menurut teman M.Tohirin, " bukan karena rumus pasar harga melimpah, harga turun petani meruhi, tetapi ada tengkulak yang mempermainkan harga,"jelasnya.
Terus aku merenung, ternyata di dunia pertanian, petani kita tidak akan mungkin sejahtera, di dunia pendidikan juga "banyak tengkulak" biaya sekolah, di dunia hukum apalagi banyaknya tengkulak keadilan. Wooww keren ternyata ," Di dunia apapun Indonesia masih perlu diupgrade sistem kehidupan. Semua sudut dan bidang kehidupan sudah diatur oleh Undang, Perda dan SK. tetapi hanya formalitas. tetapi tidak ada ketegasan atau pengawasan dna kinerja serius, dari angkat kecil di desa, Kabupaten, sampai dengan tingkat negara.
Merah putih negara-Ku tercinta, kira kira-di selamatkan dari mana?? kota Kebumen yang saya cintai juga di selamatkan dari mana??? sampai pusing memikirkan jam 4 tidur pulas karena pusingnya memikirkan itu.???.. (bersambung)

Entri Populer