Listrik RSU Belum Siap, Pasien Kecewa



RSU Kebuemn Baru Belum layak pakai.
Kebumen,19/1.News Indonesia.
Kenapa ketika warga meminta hak kesehatan, justru oleh pelayanan RSU dibalas dengan kekecawaan pasien. “Tidak ada listrik yang pas untuk fasilitas, Poliklinik Gigi, Ronsen, dan Fisioterapi dalam pelayanan RSU yang baru dioperasikan, RSU Kebumen jl.Lingkar Selatan , Muktisari, Kebumen Jawa tengah belum layak untuk dioperasikan, hanya 10 % yang siap pakai dari fasilitas, gedung, alat-alat serta medis lainnya. Pemda Kebumen terkesan memaksakan diri RSU di operasikan setelah 8 tahun mangkrak itu.
Catatan News Indonesia, RSU Kebumen di Bojong, Panjer (dekat Setasiun) itu ternyata masih beroperasi.Dilokasi RSU Kebumen lingkar selatan, Muktisari itu masih kumuh bangunan dan fasilitas, terlihat banyak pasien yang kecewa, karena ada cerita pasien dibawa kembali ke bangsal Kebumen yang dibawa lagi ke RSU Kebumen sebelah Stasiun untuk diobati.
Informasi yang didapat, bangunan yang menghabiskan 124 M itu diresmikan Abu Rizal Bakrie (Menteri Kesra Kabinet jilid I SBY). Sampai sekarang 2004 sudah 8 tahun mangkrak terlihat tidak ada penghuninya.Adanya rumput-rumput yang memenuhi bangunan setelah ditinggal pemborongnya. Dugaan korupsipun mencuat ke permukaan tidak ada penyelesaian.Pada akhirnya Pemda Kebumen juga membiarkan RSU Kebumen, walaupun Anggaran RSU yang katanya dari APBN.
Investigasi Sabtu, 18 januari 2014, ada Cerita dari seorang warga (An) 50 tahun warga Kutowinangun, memang pihak RSUD Kebumen memang memaksakan RSU dipindah agar pindah, karena  Pemda “memaksakan RSU, padahal fasilitas 25 %, itu saja hanya ruang Poliklinik saja, yang lainnya masih di RSU Kebumen jalan Rumahsakit, Kelurahan Panjer (dekat Setasiun) bekas bangunan Belanda.   
New Indonesia, dilapanganmelihat langsung RSU Kebumen yang baru, ada Satpam 3 orang di halaman RSU ;pinggir jalan pintu masuk, terlihat bangunan yang kotor dan belum siap pakai, sementara itu, para pasien yang datang kesana untuk berobat kecewa, ada pasien bilang “tambah sembuh atau tambah sakit, lebih baik pilih RSU Swasta walaupun agak mahal sedikit, pelayanannya puas.
RSU "Setor Nyawa.
Ada cerita dahulu sekitar 15 tahun lalu, banyak warga Kebumen kecewa kepada pelayanan RSU Kebumen, Ketika RSU di Pimpin dr.Giyatmo diserang warga Selang, Kebumen. Warga Selang kesal , karena pasien warga Selang meninggal dunia di RSU kebumen atas pelayanan yang tidak puas dan tidak beres. Pada akhirnya RSU Kebumen ditinggal pasien, Terkesan RSU “Setor Nyawa“,
Para pelayan RSU kebumen jangan tanya ,”pasien datang langsung tidak ditangani, ditanya dulu siapa yang menjamin pasien?, siapa yang bayar? dan siapa yang bertanggungjawab?. Tanya petugas UGD,”. Tidak sudah tanya seperti itu, Padahal petugas dan tenaga medis sebagai pelayanan kesehatan, bukan seperti pelayanannya, akhirnya banyak pasien tidak terselamatkan nyawanya. Karena pelayanan RSU Kebumen masih mempertanyakan pasien-pesien mampu atau tidak mampu untuk menunjukan uang, atau jaminan.
Ini cerminan pelayanan  RSU Kebumen yang tidak bisa melayani warga, RSU pemerintah banyak anggarannya ABPDN dan pajak negara serta jasa penjualan obat dan penginapan. Selain itu, anggaran berasal dari pajak warga. Sementara Bidan, dokter sera pegawai kesejahteraan mereka sudah dijamin Negara. RSU Kebumen harus memperbaiki citra pelayanan yang baik, kalau tidak akan ditinggal pasien, anggaran pembangunan RSU yang milyaran rupiah tidak bermanfaat. Padahal RSU Kebumen berasal dari para pasien kebumen dengan membayar pajak.(NI)

-Belum layak pakai.
Kebumen,19/1.
Kenapa ketika warga meminta hak kesehatan, justru oleh pelayanan RSU dibalas dengan kekecawaan pasien. “Tidak ada listrik yang pas untuk fasilitas, Poliklinik Gigi, Ronsen, dan Fisioterapi dalam pelayanan RSU yang baru dioperasikan, RSU Kebumen jl.Lingkar Selatan , Muktisari, Kebumen Jawa tengah belum layak untuk dioperasikan, hanya 10 % yang siap pakai dari fasilitas, gedung, alat-alat serta medis lainnya. Pemda Kebumen terkesan memaksakan diri RSU di operasikan setelah 8 tahun mangkrak itu.
Catatan News Indonesia, RSU Kebumen di Bojong, Panjer (dekat Setasiun) itu ternyata masih beroperasi.Dilokasi RSU Kebumen lingkar selatan, Muktisari itu masih kumuh bangunan dan fasilitas, terlihat banyak pasien yang kecewa, karena ada cerita pasien dibawa kembali ke bangsal Kebumen yang dibawa lagi ke RSU Kebumen sebelah Stasiun untuk diobati.
Informasi yang didapat, bangunan yang menghabiskan 124 M itu diresmikan Abu Rizal Bakrie (Menteri Kesra Kabinet jilid I SBY). Sampai sekarang 2004 sudah 8 tahun mangkrak terlihat tidak ada penghuninya.Adanya rumput-rumput yang memenuhi bangunan setelah ditinggal pemborongnya. Dugaan korupsipun mencuat ke permukaan tidak ada penyelesaian.Pada akhirnya Pemda Kebumen juga membiarkan RSU Kebumen, walaupun Anggaran RSU yang katanya dari APBN.
Investigasi Sabtu, 18 januari 2014, ada Cerita dari seorang warga (An) 50 tahun warga Kutowinangun, memang pihak RSUD Kebumen memang memaksakan RSU dipindah agar pindah, karena  Pemda “memaksakan RSU, padahal fasilitas 25 %, itu saja hanya ruang Poliklinik saja, yang lainnya masih di RSU Kebumen jalan Rumahsakit, Kelurahan Panjer (dekat Setasiun) bekas bangunan Belanda.   
New Indonesia, dilapanganmelihat langsung RSU Kebumen yang baru, ada Satpam 3 orang di halaman RSU ;pinggir jalan pintu masuk, terlihat bangunan yang kotor dan belum siap pakai, sementara itu, para pasien yang datang kesana untuk berobat kecewa, ada pasien bilang “tambah sembuh atau tambah sakit, lebih baik pilih RSU Swasta walaupun agak mahal sedikit, pelayanannya puas.
RSU "Setor Nyawa.
Ada cerita dahulu sekitar 15 tahun lalu, banyak warga Kebumen kecewa kepada pelayanan RSU Kebumen, Ketika RSU di Pimpin dr.Giyatmo diserang warga Selang, Kebumen. Warga Selang kesal , karena pasien warga Selang meninggal dunia di RSU kebumen atas pelayanan yang tidak puas dan tidak beres. Pada akhirnya RSU Kebumen ditinggal pasien, Terkesan RSU “Setor Nyawa“,
Para pelayan RSU kebumen jangan tanya ,”pasien datang langsung tidak ditangani, ditanya dulu siapa yang menjamin pasien?, siapa yang bayar? dan siapa yang bertanggungjawab?. Tanya petugas UGD,”. Tidak sudah tanya seperti itu, Padahal petugas dan tenaga medis sebagai pelayanan kesehatan, bukan seperti pelayanannya, akhirnya banyak pasien tidak terselamatkan nyawanya. Karena pelayanan RSU Kebumen masih mempertanyakan pasien-pesien mampu atau tidak mampu untuk menunjukan uang, atau jaminan.
Ini cerminan pelayanan  RSU Kebumen yang tidak bisa melayani warga, RSU pemerintah banyak anggarannya ABPDN dan pajak negara serta jasa penjualan obat dan penginapan. Selain itu, anggaran berasal dari pajak warga. Sementara Bidan, dokter sera pegawai kesejahteraan mereka sudah dijamin Negara. RSU Kebumen harus memperbaiki citra pelayanan yang baik, kalau tidak akan ditinggal pasien, anggaran pembangunan RSU yang milyaran rupiah tidak bermanfaat. Padahal RSU Kebumen berasal dari para pasien kebumen dengan membayar pajak.(NI)

No comments:

Entri Populer