Eko Wahyudi,” Rakyat Beri Mesin 100.000 Alat Produksi Rumah Tangga”.


Kebumen, 10/9 News Indonesia
Solusi kemiskinan Kebumen 3 se Jawa Tengah bulan Juli 2013, menjadi kabar gembira untuk orang elit penguasa Kebumen, karena data itu menjadi rujukan proposal dana dari pusat, dan bantuan, disisi lain angka kemiskinan  menjadi suatu kebanggan karena banyang peduli untuk mengatasi, ini strategi ? ataukah miskin atau kaya tetapi data BPS dimiskinkan demi atas nama pengentasan kemiskinan.

Jika rakyat miskin no 3 Se Jawa tengah, berarti harus jalan keluar dengan cara solutif dan mendidik. ini PR kita bersama, apalagi Pemerintah Kabupaten Kebumen harus bekerja keras da bertangggunjawab untuk menyelesaikan sampai dengan hal-hal konkret agar rakyat kebumen 1,3 juta penduduk sejahtera,

News Indoneisa ketika bertemu, Eko Wahyudi Ketua MEK (Masyarakat Ekonomi Kecil,”eko menanggapi kondisi kemsikinan , mengataka," Sekarang kemiskinan no 3 bukan hanya sekedar nyanyian orang kekuasaan harus bisa dimenjadi jalan keluar, rakyat hentikan dengan BLSM yang pada akhirnya menjadikan rakyat mengemis, rakyat jangan didik untuk mengemis dan anak cucu mereka tujuh turunan tidak boleh jadi pengemis pemerintah.” Tandas Eko
Eko berharap,” Harusnya anggaran BLSM dari ABPN ini untuk kemiskinan harus tepat sasaran, misalnya: Anggaran BLSM untuk setiap rumah tangga diberi pendidikan ketrampilan usaha, sehingga bagi mereka yang menganggur  bukan saatnya mencari pekerjaan tetapi membuat lapangan sendiri, kata Eko.
Eko menambahkan,” pemerintah harus mampu memberi modal tanpa jaminan, kerjsama denga bank bank,bagi mereka yang mereka untuk usaha, dan bagi yang menganggur diarahkan pendidikan dan pelatihan usaha, usaha yang meliputi manajemen produksi, manajemen pemasaran, dan pengelolaan usaha agar tidak gulung tikar,
Lanjut Eko,” kebumen banyak sekali potensi daerah di Indonesia, misalnya kabupaten Kebumen, potensi pertanian wisata, pertanian dan kelautan bisa digerakan menjadi agro industri berbasis pertanian, wisata dan kelautan, mampu bersaing dikancah internasional. Sebab sekarang saatnya untuk bisa bergerak meneyelamatkam ekonomi bangsa melalui desa dengan membangun ekonomi keluarga.(ni/01)

No comments:

Entri Populer