Kebumen, News Online 12/6/12
Oleh: Eko Wahyudi
Negara Adi daya yag sering dianggap sebagai Negara penentu nyawa Negara-negara Negara di dunia sudah menananagkan pasar bebas, ACFTA, MDGs, serta ratusan perjanjian perdagangan blok-blok benua dan antar benua, yang intinya keinginan Negara Kaya, membeli, mengambil, dan memanfaatkan untuk kepentingan Negara tersebut. Hal ini tak boleh terjadi di negeri ini, hala ini harus kita lawan dengan produk orang-orang desa dari 9 ribu desa dai 25o juta jiwa orang di Indonesia.
Bangsa Indonesia setiap orang, setiap kelompok atau setiap daerah harus bisa menjadi penggagalan atas kekuasaan pasar bebas yang dimotori oleh Negara adi daya, yag sebenarnya adi daya sudah habis kekuatan kekayaan, sehingga langkah terakhir harus membeli, mengambil serta menguasai Negara lemah negara bekrembang agar mengikuti kemauan negar adi daya tersebut.
Negara Adi Daya jelas-jelas Negara penindas, karena jelas bahwa banyak negara negara yang harus berusaha untuk mengikuti arah angin dari Negara adi daya. Bangsa Indonesia sudah termasuk ara angin pasar bebas, sampai –sampai menjadikan negeri akan menuju kehancuran dan menuju ruskanya power tekanan politik dagang dengan Negara negar di dunia.
Apa sebenarnya solusi dari persoalan di atas tadi ? dari mana harus bertindak? Bagaimana harus kmemulai? . jawabannya Bangsa Indonesia “Sudah saatnya untuk bekera keras, saatnya untuk bisa berproduksi saatnya untuk tidak mengandalkan produk luar.
Sementara orang luar negeri di era pasar bebas ini sudah mengepung dari atas, bawah, samping kiri, samping kanan.sementara kita di kepung menembak dengan arah sasaran, sehingga bisa menembak sendiri karena tidak bisa memainkan tembak itu. Yang terjadi aka nada kematian bangsa kita. Kalau kita diam, kalau kita tidak cermat dan ketika tidak bisa membaca kekuatan dan kelemahan kita.
Indonesia adalah Negara yang paling siap untuk melakukan pasar bebas, karena kita sudah punya armada dan kekuatan SDMdan SDA yang kuat (paling kaya di dunia), bukan hanya kuat saja, tapi juga mampu dengan melakukan serangan-serangan dan job-job untuk bisa memenangkan pasar bebas ini. Yang pada akhirnya state Indonesia tidak bisa menata, melakukan hal-hal kecil , akhirnya kita kalah dalam pasar bebas ini.
Siap tidak harus siap, pasar bebas sudah dimulai sampai ke pelosok desa bukan hanya sekedar di kota, pasar bebas sudah masuk alam sel konsumtif otak bangsa kita (baik kaya dan miskin) dan pasar bebas sudah menjadi sebuah hal yang tidak menakutkan (walaupun pembunuh dingin). Indonesia sudah tidur nyenyak dalam perang bebas tersebut, ibarat peluru kita punya senjata dan peluru, tetapi tidak menembak secara tembak yang kita arahkan titik sasaran.
No comments:
Post a Comment