Perempuan Desa Penyalahan Ciptakan Usaha Tani
Perempuan ternyata tidak hanya di kegiatan privat rumah sebagai Ibu rumah tangga, dan perempuan bukan sekedar mendidik anak. Ternyata jika perempuan disatukan mempunyai potensi luar biasa menjadi kekuatan perubahan dimasa depan. Seperti halnya yang dilakukan KWT (Kelompok Wanita Tani) dengan nama “Giat Kerja” desa Penyalahan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah
- Omset 2,4 juta perbulan
SLAWI, 3 Januari 2015.
Perempuan ternyata tidak hanya di kegiatan privat rumah sebagai Ibu rumah tangga, dan perempuan bukan sekedar mendidik anak. Ternyata jika perempuan disatukan mempunyai potensi luar biasa menjadi kekuatan perubahan dimasa depan. Seperti halnya yang dilakukan KWT (Kelompok Wanita Tani) dengan nama “Giat Kerja” desa Penyalahan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah
Khaeriyah Ketua KWT “Giat Kerja” mengatakan” kelompok
perempuan desa yang berbasis pertanian beranggotakan 41 wanita. Kelompok ini
berdiri pada februari tahun 2013, awal kelompok ini berangkat dari solidaritas
kebersamaan wanita kami. Ada yang menganggur didesa dan ada beberapa lahan kosong, kebetulan ada program dari
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten tegal. Setelah itu kami mengorganiser wanita
desa, kemudian muncul ide untuk membentuk perempuan kelompok wanita. Setelah kami
langsung terjun memunculkan gagasan menjadi ide kepada teman-teman sesama
perempuan,” Kata Khaeriyah.
Khaeriyah menjelaskan,” Tujuannya KWT ada di desa kami ingin
memberdayakan peluang dengan menambah penghasilan keluarga, sisi lain juga
memanfaatkan potensi lahan pekarangan menjadi berguna dan terpenting lagi yaitu
peningkatan kualitas warga terutama perempuan desa. Pogram yang sudah kami
laksanakan membuat rak tanaman sayuran”
Kata Khaeriyah.
“Tanaman sayur berupa diantaranya; jezim, cabai, kol, wortel, kangkung, tomat, terong,
bawang teropong dipekarangan kosong dan ditanam didepan rumah warga, sekolah
dan masjid milik desa. Kami juga memproduksi makanan dari bahan
singkong dibuat tepung Mocaf untuk roti bolu, bronis, donat, mie, puding, lapis,
kerupuk renggining. Ada lagi tepung talas dibuat untuk makanan jajanan nastar, bronis, dan
cake.” Kata Khaeriyah
Kelompok KWT kami juga mempunyai usaha kecil tersebut dengan modal
200 ribu perminggu untuk 600 ribu jadi seandainya
perbulan omset KWT bisa 2. juta 400 ribu rupiah. Rencana sisa untuk simpan uang kas
untuk pemasukan anggaran pertemuan tiap bulan misal arisan. Rencana kedepan
akan membuat koperasi simpan pinjam khusus perempuan.
Pengirim Khaeriyah (081911531711)
No comments:
Post a Comment