Kemenakertrans RI Isi Bimtek TKPMP Se-Jawa Tengah


Semarang,20M /10 News Indonesia
Kemenakertrans RI  mengadakan Bimtek Tenaga Kerja Pemuda Mandiri dan Profesional (TKPMP) se Jawa Tengah di Hotel Pandaran no 58 Semarang 18-25 okt 2013, Kementriantrans Ri yang di Pimpin Muhaimin Iskandar ini, berkomitmen dan peduli kepada para pemuda sarjana untuk diarahkan menjadi masyarakat profesional dan intelektual dengan membangun dirinya dengan ilmu serta bertindak sebagai garda depan dalam pembinaan mental masyarakat.

Para peserta Bimtek ini diharapkan untuk didik sebagai wirausaha handal di era perdagangan bebas ini.karena pasar bebas bagi bangsa besar akan menjadi pemenang peradab globalisasi, padahal globalisasi merupakan peperangan ekonomi di tahun 2015 nanti.

Pada kesempatan itu Kemenakertrans RI hadir Ibu Nora  Kartika S Kasubdit Tenaga Kerja Mandiri Ditjen Binapenta Dihadapan 20 TKS purna tugas se Jawa Tengah, mengisi materi mengatakan,"kami pemerintah sudah memikirkan dan memperjuangkan anggaran APBN siang malam tanpa lelah kepada para sarjana khususnya para TKS, ada 1.600 TKS Purna (Tenaga Sukarela Sarjana) seluruh Indonesia diberi bantuan sarana usaha masing-masing 5 juta, program ini merupakan bagian dari mendorong para sarjana setelah mendampingi para UKM di sebagai cara untuk penyerapan tenaga kerja pedesaan. mantan TKS  ini pada tahun 2010 menggarap program BKOL (bursa kerja online),"  kata Ibu Nora Kartika
Seperti di ketahui Pada tahun 2011 menggarap TP2K2P (Tenaga PendampingPerluasan Kesempatan Kerja Pedesaan) pendamping,'Nora bercerita pada tahun 2013 purna tugas TKS terbaik dari yang terbaik setelah tahapan test administrasi dan wawancara di propinsi Jawa Tengah dan seluruh indonesia.
Menurut informasi yang di peroleh News Indonesia, Di jawa tengah para mantan TKS berhasil di lolos seleksi berjumlah 20 orang dari 16 kota dan kabupaten dari 35 daerah kabupaten/kota, para mantan TKS ini semua sudah mempunyai usaha. harapannya para sarjana diarahkan untuk berwirasawasta sebagai tujuan membantu pemerintah  mempunyai nilai angka kemiskinan, pengangguran dan membantu penyerapan tenaga kerja.Para TKS yang berbasis usaha ini di beri bimtek selama  mulai 18- 25 oktober di hotel Pandaran.

Bimtek ini bertujuan membina kepada TKS untuk menjadi wirausahan mandiri dan profesional di era pasar bebas tahun 2015 yang di anggap sebagai tahun perlawan ekonomi perdagangan.

Desa Tempat Perdagangan Empuk
Kata Reiza Amrie B mantan TKS kab Semarang mengatakan, " bahwa kita pemuda mandiri profesional harus bergerak membangun merah putih dengan wiraswasta, demi kondisi ekonomi di pedesaan jawa tengah. Bagi Reiza desa merupakan bandara terakhir perang perdagangan pasar bebas dunia (global freedom market). lanjut Reiza "jadi desa harus kita amankan, masyarakat desa kita bentengi dengan ilmu usaha, dimulai dari yang sekecil-kecilnya demi masa depan peradaban desa di Indonesia.
Hangga Arif mantan TKS dari Salatiga "memang kami rasakan bahwa kondisi desa tempat pasar, coba bayang geografis 92 % di Indonesia adalah pedesaan, desa bagi para kapital global menjadi sasaran empuk untuk perdagangan bebas.kataArif dengan lantang dihadapan forum TKS Jawa Tengah

Menurut Eko Wahyudi SPd,I, perwakilan TKS dari Kebumen dengan No hp 087732663618 penjual agen koran mengatakan," Sarjana itu harus bisa kerja dan kami siap membantu perluasan kerja tenaga kerja, sarjana katanya intelektual harus bertindak diera pasar bebas dan ACFTA bagian gerbong  pasar Globalisasi ini.
Rencana Eko sebagai egen koran bersama 18 Agen koran akan membina 500 UMKM di Kebumen untuk bersama sama membuat usaha kecil, serta membina para pedagang kecil untuk "bersatu kaya bersama",Eko merencakan pembuatan koperasi usaha bersama" SUGIH BARENG" di desanya, sebagai komitmen anak bangsa melawan perdagangan globalisasi dengan membangun negeri dari desa," jelas Eko yang sudah punya karyawan 4 orang dengan semangat.

Eko akan mengadakan seminar dan pameran UMKM Mikro (usaha kecil) bertemakan, " Mendobrak Kemenangan Pasar Bebas dari Desa" dengan mengundang  75 lebih dan para TKS di Jawa Tengah, kata Eko Wahyudi dengan berapi-api (NI)






No comments:

Entri Populer