Kuoto Perempuan 30% Bukan Sekedar Mimpi


News Online.
Kuota 30 % sudah menjadi produk UU bagi semua prsyarat hokum bagi semua partai yang lolos 2014 nanti. Hal ini menjadi jalan terang bagi perempuan untuk bersuara hak politik perempuan serta menjawab kebutuhan dan keinginan persoalan perempuan. Keterwakilan perempuan di DPR harus kuat, agar hak perempuan dengan suara aspirasi bisa menyelesaikan hak dan persoalan perempuan.
Hal ini posisi perempuan harus diberi ruang  dan kesempatan dengan laki-laki agar nila  gender demokrasi bisa terwujud.  Pada akhirnya produk legislatife pasti berpihak pada perempuan, sebab  banyak masalah sekarang, seperti kekerasan dalam rumah tangga, masalah TKW yang banyak bermasalah belum bisa diselesaikan.
Latar belakang kenapa DPR sebagai lemabaga Legislasi aturan kepada eksutif ? suara perempuan sebagai pelaksana aspirasi  produk peraturan selama ini tidak punya suara lantang dalam menyuarakan hak hak perempuanbagaimana bias disuarakan. Perempuan itu harus maju, apalagi zaman sekarang, sudah tidak ada lagi perbedaan laki perempuan atau perempuan, perempuan atau perempuan juga harus bisa buktikan kalau kita itu mampu.
Tantangan perjuangan hak perempuan, missal bagi perempuan yang ingin mencalonkan diri tidak mampu, tapi karena butuh uang banyak, sementara mereka perempuan untuk berpolitik tidak punya uang terbentuk undang undang politik yang kapitalis, akhirnya perempuan miskin hak politiknya tersumbat walaupun demokrasi menjadi pantan.
Peluang bagi perjuangan 30 % Perempuan dari semua partai memang diperlukan masuk menjadi anggota DPR atau dalam politik, karena dunia politik butuh tingkat kecerdasan yang sangat tinggi. Perempuan cenderung menggunakan perasannya, Perasaan mereka lebih kuat  dari pikiran dan kalau perempuan dapat mengendalikan perasaannya, maka perasaan ini akan lebih kuat.
Peluang lainnya bagi perempuan, adanya kesempatan sebagi pegambil kebijakan/ keputusan berpihak pada hak perempuan, tapi perempuan harus didukung untuk duduk di parlemen. Yang paling penting sekarang ini adalah masalah politik uang yang harus segera diberantas agar tidak ada lagi, sehingga mereka yang mau dan mampu tapi gak punya uang gak bisa mencalonkan diri. Kedua, pendidikan bagi rakyat juga penting.
Peluang yang tidak kalah pentinganya, bagi sosok perempuan mempunyai semangat yang tinggi dalam memperjuangkan hidupnya, apalagi untuk memperjuangkan bangsanya.Jadi kalau bisa tolong ditambah quota 30 % perempuan jadi 50% dalam DPRD agar kesamaan gender dan kita bisa lihat bagaimana perubahan yang dilakukan oleh wanita-wanita perkasa pahlawan jaman  pra 1945 mencapai kemerdekaan mampu mengusir penjajah, penjajah di era kemerdekaan bagi perempuan, yakni penjajah hak perempuan mati karena system demokrasi belum berjalan baik di negara yang mayoritas perempuan. (Abdullah Ma'adah SPd,I ketua LP3 Teratai  (Lembaga Penguatan Pemberdayaan Perempuan).

Entri Populer