Korban Kemiskinan Dunia Kesatu

Pojok Indonesia oleh; Eko Wahyudi
jutaan lulusa SD, SMP SMK sarjana muda dan Sarjana lengkap siap jadi pengangguran, mereka susah mencari kerja susah, akhirnya pengangguran meningkat, kriminal meningkat, sementara ada pekerjaan pun misal di sektor buruh tidak sesuai UMR maish minta 1.7 juta, dan sosok para petani ketika panen harga anjlok, kapan menjadi petani?
Kuncinya petani makmur negeri maju, pemuda bekerja negeri maju. buruh sejahtera perekonomian lancar, sementara yang bisa sejahtera para PNS dan karyawan BUMN.kebijakan politik kesejahteraan masih berat sebelah, belum semua sektor dan lapisan masyarakat bisa meraih kedaulatan rakyat. belum bisa sejahtera.
Di duga berat ada kebijakaan yang tidak adil di negeri Indonesia ini, ketika pemuda tak sekolah dan pemuda sekolah lulusan,buruh dan petani, serta jumlah anak muda yang nganggur tidak diperhatikan.

disisilain, sawah milik pemuda desa dan para penggarap buruh tani dan ladang. sudah berdiri perusahaan dan perumahan milik asing (kapitalis internasional),  sementara perusahaan kiat jadi kulinya, rakyat indonesia dipersulit ijin. hasilnya di era pasar bebas  jutaan merek dagang dan jenis barang sudah masuk di indonesi, pasar desa yang dikuasai orang desa mati, saham desa yang dimiliki oleh penguasa lokal desa dikuasai kapitalis dunia.
Hebat memang setingan negara dunia ketiga seperti Indonesia, ternyata negeri ini kecuali miskin juga sering terjebak dan dijebak dalam kebijakan politik dunia internasional. Kebijakan internasional sering kali tidak di kawal, dikawal tapi kita tidak mempunyai taring kebiajkan penuh, sehingga negeri ini sering jadi korban negara dunia ke satu.
apakah kuncinya pada pemimpin, apa pada masyarrakat, apakah kuncinya pada pengawalan kebijakan internasional. warga dan rakyat bangsa Indonesia mengikuti kebijakan Dunia. Negeri yang kaya ini kenapa miskin ?, ada tuduhan kebijakan pemimpin belum pro rakyat, mereka para pemimpin elit bangsa kita belum sepenuhnya paham arah tujuan bangsa kita didirikan, kedaulatan rkayat bagi seluruh rakyat Indonesia pada Pancasila hanya dihafal saja. (eko)


Entri Populer