News Indonesia.
Filosofi kehidupan bangsa untuk berubah, bagaikan "berjalan di jalan lumpur", tidak akan sampai pada km 0 perubahan.
Ada perkataan " Jangan sampai dan tidak sampai tujuan armada perubahan Bangsa. Berjalan dilumpur dari sebuah tatanan panjang merubah sebuah kondisi lebih baik,demi perubahan buruk atas kenyataan jalan terjal. " Partisipasi sudah, pengawal sudah serta belajar membuat kebijakan sudah." kata mereka yang sedang berjuang.
"Jalan terjal menuju perubahan sebuah tatanan kehidupan bangsa dan negara yang sesuai dengan cita-cita dan Proklmasai 45 kita, merah putih sudah berkibar lama dan sudah mendera ke angkasa fana. Mereka oleh para pemuda dan gerilyawan pada waktu melawan penjajah dengan tetesan darah merah -hitam."
Cerita ini sudah sering didengar dan dibaca, tetapi bukan hanya didengar dibaca, mari bersama cerita lama ini sebagai jalan tidak berlumpur untuk membantu para pemimpin bangsa kita". Ada kekuatan besar bangsa kita, ada Pemuda dan anak-anak Indonesia pasti tidak diam dan diam-Kita.
Kami paham sebagai pemuda sebagai generasi cambuk pembangunan, kami ingin meneruskan apa yang sudah dilakukan para pendahulu serta melanjutkan mengisi kemerdekaan bathin. Kemerdekaan tanpa harus merusak keinginan masyarakat bangsa dan negara kita. Negeri ini dan bangsa ini bisa menjadi adi daya pada suatu hari. Walaupun terus berjalan di jalan lumpur, terjal penuh badai untuk berubah.
"Perubahan baik itu yang kita inginkan, perubahan buruk yang kita lawan. berjuta -juta pemuda, dan para pemikir serat pemimpin bangsa kita sudah bekerja dan mengeluarkan torehan jiwa dan semangat. luar biasa. dan angkat topi..."
Kini di era pasar bebas dan ACFTA. kiat menjadi bangsa lemah. Karena ada pelemahan, karena ada penindasan dan ketidakadilan." Pasar bebas ini menjadi pemicu hal itu. sedangkan kita siap dan tidak siap harus siap. Hanya persatuan dan kesatuan kita,., untuk menyatukan cara berpikir, langkah kita menuju jalan terjal penuh lumpur terus kita jalani.
Butuh kebersamaan serta butuh jiwa-jiwa kebangsaan yang melekat pada dada dan pikiran kita. kita jangan lelah membangun negeri ini, ada hasil yang kita dapat, ada kekuatan menaikan bendera merah putih kita. walupun jalan terjal berlumpur dibadan kita.
Filosofi kehidupan bangsa untuk berubah, bagaikan "berjalan di jalan lumpur", tidak akan sampai pada km 0 perubahan.
Ada perkataan " Jangan sampai dan tidak sampai tujuan armada perubahan Bangsa. Berjalan dilumpur dari sebuah tatanan panjang merubah sebuah kondisi lebih baik,demi perubahan buruk atas kenyataan jalan terjal. " Partisipasi sudah, pengawal sudah serta belajar membuat kebijakan sudah." kata mereka yang sedang berjuang.
"Jalan terjal menuju perubahan sebuah tatanan kehidupan bangsa dan negara yang sesuai dengan cita-cita dan Proklmasai 45 kita, merah putih sudah berkibar lama dan sudah mendera ke angkasa fana. Mereka oleh para pemuda dan gerilyawan pada waktu melawan penjajah dengan tetesan darah merah -hitam."
Cerita ini sudah sering didengar dan dibaca, tetapi bukan hanya didengar dibaca, mari bersama cerita lama ini sebagai jalan tidak berlumpur untuk membantu para pemimpin bangsa kita". Ada kekuatan besar bangsa kita, ada Pemuda dan anak-anak Indonesia pasti tidak diam dan diam-Kita.
Kami paham sebagai pemuda sebagai generasi cambuk pembangunan, kami ingin meneruskan apa yang sudah dilakukan para pendahulu serta melanjutkan mengisi kemerdekaan bathin. Kemerdekaan tanpa harus merusak keinginan masyarakat bangsa dan negara kita. Negeri ini dan bangsa ini bisa menjadi adi daya pada suatu hari. Walaupun terus berjalan di jalan lumpur, terjal penuh badai untuk berubah.
"Perubahan baik itu yang kita inginkan, perubahan buruk yang kita lawan. berjuta -juta pemuda, dan para pemikir serat pemimpin bangsa kita sudah bekerja dan mengeluarkan torehan jiwa dan semangat. luar biasa. dan angkat topi..."
Kini di era pasar bebas dan ACFTA. kiat menjadi bangsa lemah. Karena ada pelemahan, karena ada penindasan dan ketidakadilan." Pasar bebas ini menjadi pemicu hal itu. sedangkan kita siap dan tidak siap harus siap. Hanya persatuan dan kesatuan kita,., untuk menyatukan cara berpikir, langkah kita menuju jalan terjal penuh lumpur terus kita jalani.
Butuh kebersamaan serta butuh jiwa-jiwa kebangsaan yang melekat pada dada dan pikiran kita. kita jangan lelah membangun negeri ini, ada hasil yang kita dapat, ada kekuatan menaikan bendera merah putih kita. walupun jalan terjal berlumpur dibadan kita.