Oleh: Eko Wahyudi
Tahun 2012 , sangat tepat sebagai bahan renungan bersama, renungan atas kepemimpinan dijaman sekarang abad XI, yang dikenal abad perang ekonomi global. Baik kepemimpinan nasional maupun local Kabupaten Kebumen sudah memiliki atau belum memiliki pemimpin pro perubahan ? pro infestasi usaha kecil dan atakah investasi besar, ataukah sudah bersinergitas kebersamaan bagi peran, pemimpin loyalitas tanpa lelah pamrih, pemimpin kepedulian social secara nyata, dan mampu membaca arah perubahan dari kebutuhan masyarakat.
5 tahun kedepan tahun 2015, apakah pemimpin tua atau pemimpin muda sama artinya pemimpin rakyat atau pemimpin bonsai kapitalis pada 2015, ataukah mempunyai visi dan misi jelas pro masyarakat kecil atau tidak, atau juga dengan tetap memegang prinsip kuat memegang prinsip “gandrung keadilan” serta tidak jiwa menindas kehidupan serta mampu membawa keyakinan dan mampu terhindar dari penindasan sistemik kehidupan diteritorial yang berbasis “abangan agraris tradisionil” ini.
Kebumen pada Tahun 2015 adalah angka sebuah jam perubahan, detik sinergitas, dan moment tepat bergairahnya seorang pemimpin muda pembangkit peradaban, demi angka keterpurukan atas sebuah makna laju arus kencangnya sebuah gelombang globalisasi pasar bebas 2000, ACFTA 2012. Dibutuhkan kepemimpinan arif dan bijaksana dan tidak suka menipu dan ribuan janji, sebab 2015 warga masyarakat kebumen 124 juta sudah pintar, maka warga akan menatap bersama pemimpin dari sebuah keinginan kebelengguan, kebosanan hidup dan rasa keinginan memilki Kebumen dari sebuah peradaban penyelamatan kebudayaan yang rusak dan menindas kearah masyarakat untuk lebih maju,
Tahun 2015, merupakan angka Kebumen bermoto beriman 81 tahun hari jadi Kebumen yang di jumlahkan sehingga melahirkan angka 9. Angka kemenangan bagi seluruh warga dari serbuan kebijakan politik, kebijakan ekonomi, kebijakan hukum, kebijakan hak asasi, kebijakan kenyamanan dan ketentraman hidup atas pelayanan pemerintah menuju nilai budaya lebih tinggi dan maju, serta tetap mengikuti gelombang pembangunan dari Negara dunia pertama dan kapitalis yang hari ini masuk dalam kebijakan tata pemerintah pusat sampai daerah dan puluhan ribuan desa di Indonesia termasuk kebumen.
Seyogyanya Kebumen tahun 2015 dibutuhkan juga kebersamaan semua pihak, baik masyarakat, pengusaha, birokrat, swasta serta semua elemen kelompok masyarakat kebumen miskin atau kaya, pejabat atau buruh tani, pengusaha kecil desa dan pengusah besar bersatu berkeyakinan bersama-sama kita mampu mendobrak Kebumen kearah setara dengan daerah lain.
Salah satunya Kebumen pada tahun 2015 para Stakeholder tersebut, adalah komponen yang sangat menentukan perubahan dimasa akan datang. Stakeholder itu menjadi sebuah angka 9 “angka keramat” yang selalu dikawal dalam menentukan kepemimpinan muda di Kota kecil “beriman ini”. Tanpa adanya persatuan kepemimpinan dari stakeholder tersebut, mudah dipecah belah antar kelompok, demi atas nama kepentingan sesaat.
Percaya diri untuk bersatu
Bagi pemimpin muda 2015 harus muncul dan berani tampil dan mendobrak jaman perang ekonomi global, dengan menggerakan program pembangunan Kebumen yang berkelanjutan, sebagai dasar dari keinginan suci masyarakat, bukan keinginan system capital feodal atau sistem kepentingan diluar orang Kebumen yang hanya sekedar memanfaatkan potensi atau kekayaan alam, baik kekayaan SDM, SDA, dan kekayaan kebudayaan atas keaslian peradaban warga Kebumen.
Pemimpin muda 2015 juga sebagai bentuk pelopor kearifan lokal, sebagai gerakan pemimpin percaya diri untuk bersatu sebagai jati diri Kebumen. kunci itu, pemimpin pelopor kearifan local sebagai motor dari pada kemajuan pada masa datang dengan tetap yakin dan percaya atas “percaya diri keyakinan untuk bersamaan”
Kepercayaan diri ini yang menjadi bentuk perubahan kebduayaan, bentuk cara berpikir dan bertindak secara bersama dengan langkah dan cara yang beda, dengan tetap satu tujuan satu visi dan satu misi dalam menggerakaan pembangunan partisipatif antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Hal ini bukan susah dan mudah ? sebab dalam menggerakan perubahan peradaban asli kebudayaan masyarakat kebumen, sangatlah susah dan sangat tidak mungkin, maka perlu diniati iklas perjuangan hati.
Secara kuantitatif, Jumlah penduduk diawal tahun 2012 1,24 jiwa ini, sudah ada segudang pekerjaan yang harus diatasi dengan tetap 2015’ yakni “keyakinan bersama untuk percaya diri”, akan membangkitkan kutub emosi positif dengan tersalurkan gagasan dan ide bersama-sama sebagai bentuk kepedulian kita meraih masa depan yang tidak buruk, masa depan anak cucu kita yang gemilang atas beban persoalan social yang hari ini kita hadapi.
Persoalan besar
Kenyataan awal tahun 2012 Kebumen kita di beri predikat daerah nomor 2 miskin se Jawa Tengah dari 35 kabupaten/kota, hal ini beban berat dan persoalan nyata, didukung angka tunjukan pada nilai moneter ekonomi yang tidak mendukung indeks 3 besar pertumbuhan ekonomi se jateng, tetapi yang tidak jelas dan tidak bisa dipahami, karena ada bukti real nilai UMK (upah minimum kabupaten) hanya Rp 770 ribu, dan defisit APBD pada awal menjadi beban pada RAPBD 2012, menggerakan sector reel, dan supermasi hukum yang tidak jelas, serat nilai kebudayan pola pikir warga Kebumen kalah jauh dengan daerah lainnya, artinya disini ada persoalan besar dan amat besar yang harus diatasi bersama bersatu,
2012 ini bukan hanya perlu ditata kembali, atau diformat defrag politik pencitraan kembali saja, tetapi dicari benang merah kekurangan dan ketidaksempurnaan program pembangunan sealama ini. Apakah program pembangunan jangka pendek 5 tahun? yang tidak tepat sasaran, ataukah ada pola pembangunan jangka panjang 25 yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, ataukah ada system kehidupan birokrasi, legislatife dan penntu kebijakan yang tidak memahami penyakit warga Kebumen,
Mulai sekarang 2012 awal ini, perlu adanya evaluasi budaya bersama, sebagai bentuk kepedulian tahunan sebagai cara menuju diagnose penyakit kita. Selain tetap mencari perubahan, mencari cara pandang dan mencari pola pembangunan yang lebih tertata sesuai dengan kenyataan kebutuhan pembangunan fisik, badan dan moral SDM/SDA masyarakat Kebumen.
Timbul pertanyaan Mulai dari mana itu semua? dan bagaimana caranya? untuk di mulai perubahan kebudayaan sistem masyarakat Kebumen yang terpuruk?. Apakah Mulai dari diri kita sendiri? Ataukah keyakinan kebersamaan “bersama-bersatu” untuk mengakui ketidaksempurnaan kita, serta kesalahan massal dan ketidakbisaan massal. Apakah perlua adanya pencarian jati diri secara bersama siapa kita sebenarnya? Dan siapa mereka sebenarnya?
Siapa mereka, kenapa keadaan begini, tentunya diperlukan cara untuk memulai keyakinan pribadi individu, kemlompok yang kemudian diyakni dengan kebersamaan menuju pola pikir kebudayaan kita, tanpa kebersamaan yang kuat, maka tetap Kebumen stagnan dan berjalan di tempat.
Solusi bersama-bersatu
Solusi “bersama-bersatu” dalam bekerja menyelamatkan persoalan diatas, di mulai dari itu semua awal “keyakinan menata bersama untuk percaya diri” dengan tanpa ragu-ragu. “keyakinan bersatu, bersama untuk percaya diri” ini akan mengatasi kekurangan dan kelemahan yang di miliki kiat bersama, ada gambaran di tahun 2015 yang dipersiapkan 2012 awal tahun ini yakni 2015’ yakni “keyakinan bersama bersatu” untuk percaya diri, diimplementasikan solusi langkah bersama, saya tawarkan item sebagai berikut:
1. Keyakinan bersama-bersatu pada ruang peran , misalnya kjeterlibatan masyarakat, swasta dan masyarakat untuk mendorong Program pemerintah untuk pembangunan sesuai dengan ciri dan karakter peradaban kehidupan masyarakat yang kita miliki,
2. Keyakinan bersama-bersatu pada kebijakan orang lemah, dibutuhkan program pembangunan yang jelas memihak pada masyarakat, alas an kuat karena adanya wilayah pedesaan, pesisir, pegunungan dan perkotaan masih banyak angka garis kemiskinan,
3. Keyakinan bersama-bersatu di ruang keterlibatan planning Kebumen, yang diterjemahkan RPJP 5 tahun dan RPJM 25 tahunan, agar lebih ditekankan pada pembangunan masyarakat berbasis skill, dan sebagai ruang inti pelaksana planing,
4, Keyakinan bersama-bersatu diruang ekonomi, yakni adanya arah pembangunan yang bisa mengimbangi ekonomi global pasar bebas, dengan cara melawan gerakan pasar bebas yakni; gerakan memproduksi massal orang desa (156 desa dan 7 kelurahan) untuk bersaing merebut pasar dunia,
5, Keyakinan bersama-bersatu diruang penataan pendidikan pertanian, dengan percepatan pembangunan dibasis agribisnis pertanian dengan cara; mendirikan sekolah, kursus atau balai latihan kerja pertanian di tiap desa, dan menggerakan kelompok tani perdesa dari 90 % lumbung desa yang mati,
6. Keyakinan bersama-bersatu di ruang permodalan atas usaha kecil desa, dengan menerapkan “kemudahan permodalan tanpa jaminan “untuk menggerakan sector real ekonomi dengan“ pinjaman tanpa bunga bagi orang miskin, dengan subsidi silang dari orang kaya,
7. Keyakinan bersama-bersatu diruang pendidikan formal dan non formal, dengan menerapkan kurikulkum pendidikan yang sesuai dengan potensi yang ada dilingkungan sekitar Kebumen, dikuranginya kurikulum yang mengaraha output tanpa skill, karena banyak anak sekolah tidak bias kerja karena sistemnya nilai formalitas, bukan kelimuwan ketrampilan,
8. Keyakinan bersama-bersatu di ruang budaya teknologi, dengan mencipatakan produksi teknologi massal orang-orang desa, baik secara sinergitas dengan membuat produk local yang lebih unggul dan lemah secara bersama dalam kolaisi menggerakan wirausaha, dengan membuat motor Kebumen, mobil kebumen, baju batik kebumen, makanan kebumen untuk go international.
9. Keyakinan bersama-bersatu pada ruang mimbar demokrasi, dengan membuka ruang kosong kepada tokoh masyarakat, warga miskin, petani, buruh, atau siapapun untuk bias diberi di ruang dalam hak asasi politik. Dengan mmebeikan tempat ormas /orsosospol/lembaga untuk sebagai control dan balance kebijakan eksekutif dan legislatife.
Tahun 2015 perlu dibutuhkan pemimpin muda tahu penyakit masyuarakat, problematiak pembangunan, anti korupsi, serta mampu mempersatukan perbedaan masyarakat, dedikasi tinggi pengabdian, mampu menjadi pendidik mediator masyarakat, pemimpin perangsang masyarakat untuk bangkit, pemimpin penjaga atas kebudayaan asli kebumen, pemimpin tidak meindas, pemimpin rakyat-bukan pemimpin penguasa kekuasaan, dan pemimpin muda bertipe berani untuk tidak mendapatkan apa-apa sebagai bupati kebumen = pemimpin rakyat, dan siap rugi secara materi, membawa pembaharuan tujuan keadilan, kenyamanan, kebahagiaan jasmani dan rokhani, serta kedukaan bersama, dan tetap memiliki keyakinan bersama-sama hidup menderita bersama siapapapun warna kulit, dan latar belakang.kebumen 1 maret 2012
Tahun 2012 , sangat tepat sebagai bahan renungan bersama, renungan atas kepemimpinan dijaman sekarang abad XI, yang dikenal abad perang ekonomi global. Baik kepemimpinan nasional maupun local Kabupaten Kebumen sudah memiliki atau belum memiliki pemimpin pro perubahan ? pro infestasi usaha kecil dan atakah investasi besar, ataukah sudah bersinergitas kebersamaan bagi peran, pemimpin loyalitas tanpa lelah pamrih, pemimpin kepedulian social secara nyata, dan mampu membaca arah perubahan dari kebutuhan masyarakat.
5 tahun kedepan tahun 2015, apakah pemimpin tua atau pemimpin muda sama artinya pemimpin rakyat atau pemimpin bonsai kapitalis pada 2015, ataukah mempunyai visi dan misi jelas pro masyarakat kecil atau tidak, atau juga dengan tetap memegang prinsip kuat memegang prinsip “gandrung keadilan” serta tidak jiwa menindas kehidupan serta mampu membawa keyakinan dan mampu terhindar dari penindasan sistemik kehidupan diteritorial yang berbasis “abangan agraris tradisionil” ini.
Kebumen pada Tahun 2015 adalah angka sebuah jam perubahan, detik sinergitas, dan moment tepat bergairahnya seorang pemimpin muda pembangkit peradaban, demi angka keterpurukan atas sebuah makna laju arus kencangnya sebuah gelombang globalisasi pasar bebas 2000, ACFTA 2012. Dibutuhkan kepemimpinan arif dan bijaksana dan tidak suka menipu dan ribuan janji, sebab 2015 warga masyarakat kebumen 124 juta sudah pintar, maka warga akan menatap bersama pemimpin dari sebuah keinginan kebelengguan, kebosanan hidup dan rasa keinginan memilki Kebumen dari sebuah peradaban penyelamatan kebudayaan yang rusak dan menindas kearah masyarakat untuk lebih maju,
Tahun 2015, merupakan angka Kebumen bermoto beriman 81 tahun hari jadi Kebumen yang di jumlahkan sehingga melahirkan angka 9. Angka kemenangan bagi seluruh warga dari serbuan kebijakan politik, kebijakan ekonomi, kebijakan hukum, kebijakan hak asasi, kebijakan kenyamanan dan ketentraman hidup atas pelayanan pemerintah menuju nilai budaya lebih tinggi dan maju, serta tetap mengikuti gelombang pembangunan dari Negara dunia pertama dan kapitalis yang hari ini masuk dalam kebijakan tata pemerintah pusat sampai daerah dan puluhan ribuan desa di Indonesia termasuk kebumen.
Seyogyanya Kebumen tahun 2015 dibutuhkan juga kebersamaan semua pihak, baik masyarakat, pengusaha, birokrat, swasta serta semua elemen kelompok masyarakat kebumen miskin atau kaya, pejabat atau buruh tani, pengusaha kecil desa dan pengusah besar bersatu berkeyakinan bersama-sama kita mampu mendobrak Kebumen kearah setara dengan daerah lain.
Salah satunya Kebumen pada tahun 2015 para Stakeholder tersebut, adalah komponen yang sangat menentukan perubahan dimasa akan datang. Stakeholder itu menjadi sebuah angka 9 “angka keramat” yang selalu dikawal dalam menentukan kepemimpinan muda di Kota kecil “beriman ini”. Tanpa adanya persatuan kepemimpinan dari stakeholder tersebut, mudah dipecah belah antar kelompok, demi atas nama kepentingan sesaat.
Percaya diri untuk bersatu
Bagi pemimpin muda 2015 harus muncul dan berani tampil dan mendobrak jaman perang ekonomi global, dengan menggerakan program pembangunan Kebumen yang berkelanjutan, sebagai dasar dari keinginan suci masyarakat, bukan keinginan system capital feodal atau sistem kepentingan diluar orang Kebumen yang hanya sekedar memanfaatkan potensi atau kekayaan alam, baik kekayaan SDM, SDA, dan kekayaan kebudayaan atas keaslian peradaban warga Kebumen.
Pemimpin muda 2015 juga sebagai bentuk pelopor kearifan lokal, sebagai gerakan pemimpin percaya diri untuk bersatu sebagai jati diri Kebumen. kunci itu, pemimpin pelopor kearifan local sebagai motor dari pada kemajuan pada masa datang dengan tetap yakin dan percaya atas “percaya diri keyakinan untuk bersamaan”
Kepercayaan diri ini yang menjadi bentuk perubahan kebduayaan, bentuk cara berpikir dan bertindak secara bersama dengan langkah dan cara yang beda, dengan tetap satu tujuan satu visi dan satu misi dalam menggerakaan pembangunan partisipatif antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Hal ini bukan susah dan mudah ? sebab dalam menggerakan perubahan peradaban asli kebudayaan masyarakat kebumen, sangatlah susah dan sangat tidak mungkin, maka perlu diniati iklas perjuangan hati.
Secara kuantitatif, Jumlah penduduk diawal tahun 2012 1,24 jiwa ini, sudah ada segudang pekerjaan yang harus diatasi dengan tetap 2015’ yakni “keyakinan bersama untuk percaya diri”, akan membangkitkan kutub emosi positif dengan tersalurkan gagasan dan ide bersama-sama sebagai bentuk kepedulian kita meraih masa depan yang tidak buruk, masa depan anak cucu kita yang gemilang atas beban persoalan social yang hari ini kita hadapi.
Persoalan besar
Kenyataan awal tahun 2012 Kebumen kita di beri predikat daerah nomor 2 miskin se Jawa Tengah dari 35 kabupaten/kota, hal ini beban berat dan persoalan nyata, didukung angka tunjukan pada nilai moneter ekonomi yang tidak mendukung indeks 3 besar pertumbuhan ekonomi se jateng, tetapi yang tidak jelas dan tidak bisa dipahami, karena ada bukti real nilai UMK (upah minimum kabupaten) hanya Rp 770 ribu, dan defisit APBD pada awal menjadi beban pada RAPBD 2012, menggerakan sector reel, dan supermasi hukum yang tidak jelas, serat nilai kebudayan pola pikir warga Kebumen kalah jauh dengan daerah lainnya, artinya disini ada persoalan besar dan amat besar yang harus diatasi bersama bersatu,
2012 ini bukan hanya perlu ditata kembali, atau diformat defrag politik pencitraan kembali saja, tetapi dicari benang merah kekurangan dan ketidaksempurnaan program pembangunan sealama ini. Apakah program pembangunan jangka pendek 5 tahun? yang tidak tepat sasaran, ataukah ada pola pembangunan jangka panjang 25 yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, ataukah ada system kehidupan birokrasi, legislatife dan penntu kebijakan yang tidak memahami penyakit warga Kebumen,
Mulai sekarang 2012 awal ini, perlu adanya evaluasi budaya bersama, sebagai bentuk kepedulian tahunan sebagai cara menuju diagnose penyakit kita. Selain tetap mencari perubahan, mencari cara pandang dan mencari pola pembangunan yang lebih tertata sesuai dengan kenyataan kebutuhan pembangunan fisik, badan dan moral SDM/SDA masyarakat Kebumen.
Timbul pertanyaan Mulai dari mana itu semua? dan bagaimana caranya? untuk di mulai perubahan kebudayaan sistem masyarakat Kebumen yang terpuruk?. Apakah Mulai dari diri kita sendiri? Ataukah keyakinan kebersamaan “bersama-bersatu” untuk mengakui ketidaksempurnaan kita, serta kesalahan massal dan ketidakbisaan massal. Apakah perlua adanya pencarian jati diri secara bersama siapa kita sebenarnya? Dan siapa mereka sebenarnya?
Siapa mereka, kenapa keadaan begini, tentunya diperlukan cara untuk memulai keyakinan pribadi individu, kemlompok yang kemudian diyakni dengan kebersamaan menuju pola pikir kebudayaan kita, tanpa kebersamaan yang kuat, maka tetap Kebumen stagnan dan berjalan di tempat.
Solusi bersama-bersatu
Solusi “bersama-bersatu” dalam bekerja menyelamatkan persoalan diatas, di mulai dari itu semua awal “keyakinan menata bersama untuk percaya diri” dengan tanpa ragu-ragu. “keyakinan bersatu, bersama untuk percaya diri” ini akan mengatasi kekurangan dan kelemahan yang di miliki kiat bersama, ada gambaran di tahun 2015 yang dipersiapkan 2012 awal tahun ini yakni 2015’ yakni “keyakinan bersama bersatu” untuk percaya diri, diimplementasikan solusi langkah bersama, saya tawarkan item sebagai berikut:
1. Keyakinan bersama-bersatu pada ruang peran , misalnya kjeterlibatan masyarakat, swasta dan masyarakat untuk mendorong Program pemerintah untuk pembangunan sesuai dengan ciri dan karakter peradaban kehidupan masyarakat yang kita miliki,
2. Keyakinan bersama-bersatu pada kebijakan orang lemah, dibutuhkan program pembangunan yang jelas memihak pada masyarakat, alas an kuat karena adanya wilayah pedesaan, pesisir, pegunungan dan perkotaan masih banyak angka garis kemiskinan,
3. Keyakinan bersama-bersatu di ruang keterlibatan planning Kebumen, yang diterjemahkan RPJP 5 tahun dan RPJM 25 tahunan, agar lebih ditekankan pada pembangunan masyarakat berbasis skill, dan sebagai ruang inti pelaksana planing,
4, Keyakinan bersama-bersatu diruang ekonomi, yakni adanya arah pembangunan yang bisa mengimbangi ekonomi global pasar bebas, dengan cara melawan gerakan pasar bebas yakni; gerakan memproduksi massal orang desa (156 desa dan 7 kelurahan) untuk bersaing merebut pasar dunia,
5, Keyakinan bersama-bersatu diruang penataan pendidikan pertanian, dengan percepatan pembangunan dibasis agribisnis pertanian dengan cara; mendirikan sekolah, kursus atau balai latihan kerja pertanian di tiap desa, dan menggerakan kelompok tani perdesa dari 90 % lumbung desa yang mati,
6. Keyakinan bersama-bersatu di ruang permodalan atas usaha kecil desa, dengan menerapkan “kemudahan permodalan tanpa jaminan “untuk menggerakan sector real ekonomi dengan“ pinjaman tanpa bunga bagi orang miskin, dengan subsidi silang dari orang kaya,
7. Keyakinan bersama-bersatu diruang pendidikan formal dan non formal, dengan menerapkan kurikulkum pendidikan yang sesuai dengan potensi yang ada dilingkungan sekitar Kebumen, dikuranginya kurikulum yang mengaraha output tanpa skill, karena banyak anak sekolah tidak bias kerja karena sistemnya nilai formalitas, bukan kelimuwan ketrampilan,
8. Keyakinan bersama-bersatu di ruang budaya teknologi, dengan mencipatakan produksi teknologi massal orang-orang desa, baik secara sinergitas dengan membuat produk local yang lebih unggul dan lemah secara bersama dalam kolaisi menggerakan wirausaha, dengan membuat motor Kebumen, mobil kebumen, baju batik kebumen, makanan kebumen untuk go international.
9. Keyakinan bersama-bersatu pada ruang mimbar demokrasi, dengan membuka ruang kosong kepada tokoh masyarakat, warga miskin, petani, buruh, atau siapapun untuk bias diberi di ruang dalam hak asasi politik. Dengan mmebeikan tempat ormas /orsosospol/lembaga untuk sebagai control dan balance kebijakan eksekutif dan legislatife.
Tahun 2015 perlu dibutuhkan pemimpin muda tahu penyakit masyuarakat, problematiak pembangunan, anti korupsi, serta mampu mempersatukan perbedaan masyarakat, dedikasi tinggi pengabdian, mampu menjadi pendidik mediator masyarakat, pemimpin perangsang masyarakat untuk bangkit, pemimpin penjaga atas kebudayaan asli kebumen, pemimpin tidak meindas, pemimpin rakyat-bukan pemimpin penguasa kekuasaan, dan pemimpin muda bertipe berani untuk tidak mendapatkan apa-apa sebagai bupati kebumen = pemimpin rakyat, dan siap rugi secara materi, membawa pembaharuan tujuan keadilan, kenyamanan, kebahagiaan jasmani dan rokhani, serta kedukaan bersama, dan tetap memiliki keyakinan bersama-sama hidup menderita bersama siapapapun warna kulit, dan latar belakang.kebumen 1 maret 2012
No comments:
Post a Comment