Golkan ....!! 2015 Calon Independen






Eko Wahyudi Sagino
Calon independen pilkada 2015 Kebumen, jawa tengah  perlu di-golkan-(red, masukan) diberi ruang untuk sebuah wilayah demokrasi pancasila . Calon independen adalah sebuah cermin dan gaya lama, bukan hal yang baru. Kenapa demikian. Karena system pemilu yang belum bisa memberikan sepenuhnya kepada calon independen atau yang lebih di kenal dengan perseorang.
Negeri ini system kekuasaan tidak dipegang orang idonesia, undang pemilu pun yang merumuskan baukanorang kita. Undang pemilu sekarang mahal dan mahal… jadi ornag miskin dilarang jadi pejabt.. orang miskin dilarang memimin rakyt miskin, hanya orang kaya, berduit yang bisa berkuasa. Bila kondisi ini diteruskan dan tidk ada perubahan dalam undang-undang pemilu, maka orang Indonesia “kaya tambah kaya, miskin tambah miskin.
Saatnya KPU kebumen jawa tengah bekerja keras dan terus berjuang untuk aturan independt. Bukan hanya partai menjadi tempat perwakilan demokrasi di loloskan dalam undan-undang. Tetapi biaya politik mahal dengan majunay orang dengan partai , dan kalau sudah jadi terpilih lupa dengan partai dan lupa dengan kerja kerja rakyat
Sebuah demokrasi harus ditegakan di negeri ini yakni hak sebagai kewajiban negri untuk di pilih dan memilih. Kalimat tersebut merupakan sebuah ruang hak aspirasi kepada siapapun, baik kaya miskin, keturunan darah biru, keturunan ningrat atau orang biasa biasa saja, di era demokrasi ini siapa yang bias bekerja untuk rakyat, bukan mencari keuntungan atau citra kepada rakyat.
Mencari keuntungan dan citra kepada rakyat, pasti yang terjadi kerugian rakyat, apalagi pejabat bupati, gubernur atau presiden pasti kedau hal tersebut menjadi dasar atau bakat seseorang dalam maju pilkada atau pilgub dan pilpres maka pasti baik yang korupsi,menjual Negara, dan rakyat sengsara. Ini realita ketika partai sebagai jalan satu satunya aspirasi, padahal pada saat sekarang partai sudah tidak percaya, karena partai bekerja untuk sekelompok orang dan para pengurus partai.
Walaupun undang undang pemilu aspirasi bagi calon Bupati, Gubernur dan Presiden maju harus melalui partai politik dinegeri demokrasi, memang betul partai jalur yang paling sah. Tetapi dalam undang undang pemilu ada calon independen yjuga di beri kesempatan. Nah sangat besar peluang bagi siapapun orangnya tanpa pandang bulu, tana pandang kekayaan dan tanpa pandang citra. Tetapi rakyat sebagai pemilih sudah pintar memilih seseorang bukan memilih partai.
Calon perseorangan atau calon independen memang sangat berat, tapi hal ini sebagai puncak demokrasi di negeri, calon perseorang atau indepndet memang berat, sebab belum ada yang jadi dalam pilihan langsung, demokrasi masih setengah hati. System kekuasaandi negeri kita masih kepartaian, pada ke-partai-an sudah saatnya diganti dengan pemilihan perorangan.  Banyak orang maju karena perseorang, tetapi beli suara partai, beli dukungan koalisi dan akhirnya bisa menang.
Sebenarnya kepercayaan partai di era demorkasi tahun 2012 ini sudah menurun dan suatu biasa terjadi tidak ada partai, sehingga tidak ada DPRD atau kemungkinan pemilihan yang menghabiskan uang banyak, imbas gesekan politik, adu domba kelompok dan rusaknya peradaban para politikus “karena yang penting menang dan menang.  Bukan yang penting sudah bekerja rakyat lebih baik.

Entri Populer