Kebumen "Harus Berani Jadi Petani Maju"

Kebumen "Harus Berani Jadi Petani Maju"
9 Febaruari 2015
Kebumen. Berita Wong Kebumen.Ternyata di negara negara maju Amerika, Jepang dan Jerman sektor pertanian menjadi andalan sumber ekonomi negeri mereka. Kenapa bangsa indonesia dan khususnya warga Kebumen pertanian di pandang sebelah mata. Padahal hasil pertanian yang ada di kebumen sudah bisa menjadi bahan ekspor ke luar negeri.
Kacang ijo puring misalkan di ekspor ke Korea dan Malaysia, Peyek kacang di ekspor ke Malaysia dan Singapura. Jenistri diekspor ke eropa, india dan afrika. ternyata luar biasa hasil pertanian kita. tembakau karangsambung di ekspor ke China, serabut kelapa buluspesantren di ekspor ke Jepang.
Jika masyarakat terus berinovasi dalam dunia pertanian di Kebumen, maka banyak peluang usaha dan penyerapan tenaga kerja, sekaligus sebagai kekuatan pembangunan ekonomi kebumen yang masih miskin nomor 2 se ajwa tengah dari 35 Kabupaten Kebumen, dengan angka pengangguran 10% dari angktan kerja 76.000.000,
Generasi Pemuda perlu berperan dan terjuan ke pertanian. 95 % kekuatan Kebumen pada sektor pertanian.Kenapa pemuda terjun menjadi petani,? kenapa muatan lokal pendidikan usia dini, SD, SLTP dan SLTA tidak diajarkan pertanian,? kenapa tidak ada sekolah pertanian,? kenapa Bank tidak memihak pemodalan kepada petani? .
Kenapa daerah makmur hasil pertaniannya tidak maju,? apakah Penjajah dijaman masyarakat sekarang adalah membunuh hasil pertanian,? kenapa pemerintah tidak serius menangani kondisi hasil pertanian,? kenapa banyak petani merugi gara-gara harga bahan baku melangit harganya.? kenapa itu semua terjadi. ini bagian dari skenario global untuk menghancurkan kita sebagai orang petani,
Jangan mau dibohongi, jangan mau malas bekerja, berpikir terus berinovasi, beruji coba dan mulai tindakan pertanian, Bahan bakau, bibit pertanian, pemasaran hasil pertanian dan pembuatan produk pertanian. Jika ini dijalankan daerah Kebumen Beriman ini akan menjadi kabupaten berbasis pembangunan pertanian yang nyata, bukan hanya slogan semata daerah agragris/petani, tetapi miskin warganya.(bwk)

No comments:

Entri Populer