Puluhan Pemuda Geluti Usaha Kreatif

- Agen Perubahan Desa Untuk Negeri
Kebumen,13 Juli
Usaha kreatif menjadi sebuah primadona masa depan para generasi muda sebagai agen perubahan yang akan terjuan di dunia wirausaha, usaha kraetif merupakan jawaban atas pasar bebas dunia, yang mau tidak mau pemuda harus bisa berbuat membuat sebuh produk. Dijaman sekarang abad perang eknomi, sama saja kita siap perang dengan senjata bernama “usaha kreatif”.
Usaha kreatif para pemuda Kebumen Berawal dari keinginan ide, gagasana atau kemauan keras untuk kaya atau tercukupi dalam kebutuhan materi, selain itu usah kreatif menjadi sebuah harapan masa depan juga menjadi sebuah lahan pendidikan ekonomi bangsa yang mandiri dan kuat untuk menuju adil dalam sejahteraan bersama.
Nama “Sugih Bareng” diambil dari nilai belajar usaha kreatif para pemuda di RW 07 desa Kedawung, Pejagoan, Kebumen, Jawa Tengah bernama usaha kreatif “Sugih Bareng” yang merupakan usaha para pemuda berawal dari tongkrongan bersama secara bergilir dari rumah ke rumah para pemuda yang resah akan sebuah perubahan besar ekonomi desa untuk negeri dan masa depan para pemuda yang hidup desa.
Latar belakang usaha kreatif “Sugih Bareng” ini berawal dari perubahan sikap revolusi mental dari kuli menjadi bos atau juragan, serta hidup bersama, berproduksi bersama, menjual bersama dan sejahtera bersama. Komunitas “Sugih Bareng” ini akan memanfaatkan sumber daya alam yang berada di sekitar desa Kedawung.
Desa Kedawung merupakan primadona usaha di Kebumen, desa yang berpenduduk 12.000 ini sudah menjadi sentra usaha genteng Sokka, karena keterbatasan bahan baku tanah yang terbatas menjadi penggalian atau pemanfaatn sumber bahan baku. pendidikan pola pikir untuk usaha bersama dengan cara interaksi diskusi, praktek mencoba usaha produk lama dan inovasi produk baru,
Pada bulan ramadhan ini Sugih Bareng membuat gerobak “demi Indonesia” dengan menjual Piscok, Puding, Cakwe, Susu kedelai, Es Jus, tahu goreng dan Gorengan,menjual dagangan warga dukuh penambangan RW 7 ini, ada sekitar 23 jenis yang dijual. Cara menjualnya para pemuda desa 5 orang menjadi tim pemasaran dengan membuka warung “Sugih Bareng”. Hal ini sudah berjalan dua minggu dari 1 Ramadhan sampai dengan hari ke 15 Ramadhan.” (bwk)

No comments:

Entri Populer