KEBUMEN. 26/2 07.00 Wib
Moto orang berpolitik " ora muwur duit, ora dipilih," hal ini menjadi bahasa masyarakat. sehingga apapun demi kemenangan muwur (beri uang) kepada pemilih menjadi jalan akhir untuk kemenangan, jika masyarakat kita dan aturan pemilu dari KPU tegas maka tanpa uang muwur " seseorang Caleg bisa meraih kemenangan.
Belum ada calon yang benar-benar berani maju karena dukungan penuh dari pendukung, para pemilih memilih atas dasar progam kerja yang mengena kepada kebutuhan rakyat. mungkin suatu hari akan terjadi di kebumen calon yang benar menang tanpa harus pake uang,
Catatan Berita Wong Kebumen, "Masa kampanye pemilu 9 April besok sudah dekat, hampir para caleg DPRD bergerak dan bergerola dengan membuat strategi kemenangan. Ada yang buat tim, ada yang buat alat peraga, ada yang pertemuan tertutup dan terbuka dilapangan.
Bukan itu saja di pohon, pinggir sawah, perempatan jalan dan dimana-mana penuh dengan gambar para calon wakil rakyat yang akan duduk di DPR baik kabupaten, propinsi, kabupaten, DPD dan DPR RI.
Pantauan Berita Wong Kebumen," Para caleg di Kebumen, masih menggunakan teori politik muwur.Teori politik ini menjadi sebuah bahasa umum, serta menjadi praktek dan gaya para caleg.
Perjuangan visi dan misi atau program kerja untuk wakil rakyat tidak begitu menjadi program utama. Justru yang di utamakan, bagaimana pemenangan dengan politik beli suara, satu sisi masyakat. Sebagai calon pemiliih juga demikian kondisi masyarakat juga sudah menjadi tradisi.
Catatan Berita Wong Kebumen, "Hukum negeri ini belum tegas, padahal barang siapa yang muwur atau beli suara adalah pelanggaran pemilu. Tetapi KPU, Panwas dan para penegak hukum lupa atau menutup diri untuk menegakan hukum. Sebenarnya masyarakat dan caleg jika tidak muwur pun akan patuh, jikalau ada aturan demikian.
Harapannya, jika hukum politik negeri ini jalan, caleg dan pemilih pasti akan mengikuti aturan pasti menang tanpa harus memberikan uang kepada pemilih.Karena watak masyarakat kita patuh terhadap aturan yang ada. ". (BWK)
Moto orang berpolitik " ora muwur duit, ora dipilih," hal ini menjadi bahasa masyarakat. sehingga apapun demi kemenangan muwur (beri uang) kepada pemilih menjadi jalan akhir untuk kemenangan, jika masyarakat kita dan aturan pemilu dari KPU tegas maka tanpa uang muwur " seseorang Caleg bisa meraih kemenangan.
Belum ada calon yang benar-benar berani maju karena dukungan penuh dari pendukung, para pemilih memilih atas dasar progam kerja yang mengena kepada kebutuhan rakyat. mungkin suatu hari akan terjadi di kebumen calon yang benar menang tanpa harus pake uang,
Catatan Berita Wong Kebumen, "Masa kampanye pemilu 9 April besok sudah dekat, hampir para caleg DPRD bergerak dan bergerola dengan membuat strategi kemenangan. Ada yang buat tim, ada yang buat alat peraga, ada yang pertemuan tertutup dan terbuka dilapangan.
Bukan itu saja di pohon, pinggir sawah, perempatan jalan dan dimana-mana penuh dengan gambar para calon wakil rakyat yang akan duduk di DPR baik kabupaten, propinsi, kabupaten, DPD dan DPR RI.
Pantauan Berita Wong Kebumen," Para caleg di Kebumen, masih menggunakan teori politik muwur.Teori politik ini menjadi sebuah bahasa umum, serta menjadi praktek dan gaya para caleg.
Perjuangan visi dan misi atau program kerja untuk wakil rakyat tidak begitu menjadi program utama. Justru yang di utamakan, bagaimana pemenangan dengan politik beli suara, satu sisi masyakat. Sebagai calon pemiliih juga demikian kondisi masyarakat juga sudah menjadi tradisi.
Catatan Berita Wong Kebumen, "Hukum negeri ini belum tegas, padahal barang siapa yang muwur atau beli suara adalah pelanggaran pemilu. Tetapi KPU, Panwas dan para penegak hukum lupa atau menutup diri untuk menegakan hukum. Sebenarnya masyarakat dan caleg jika tidak muwur pun akan patuh, jikalau ada aturan demikian.
Harapannya, jika hukum politik negeri ini jalan, caleg dan pemilih pasti akan mengikuti aturan pasti menang tanpa harus memberikan uang kepada pemilih.Karena watak masyarakat kita patuh terhadap aturan yang ada. ". (BWK)
No comments:
Post a Comment