Nulung Mentung



Nulung Mentung
Ada seseorang teman menyuruh buat surat proposal. Membuat bukan sekali jadi, sering di edit dan diprint, setelah itu surat proposal jadi. Terus teman itu minta tolong membuat surat lagi walaupun selembar, karena keadaan waktu dan tidak bisa menggarapnya karena kesibukan kerja, dan sudah dibuat tapi belum diprint, tapi karena waktunya habis sementaraharu bekerja dan ditinggal.
Nulung mentung bsehasa Jawa (ngapak-ngapak) artinya; menolong tapi sengsara. Ya ini sebuah tindakan orang menolong tak api kena getahnya. Orang yang di tolong tidak tahu terimakasih, tidak tahu. Padahal menolong itu ikhlas, menolong itu dasarnya tidak bayar, yang tadinya ikhlas menjadi tidak ikhlas, yang tadi teman akrab menjadi musuh, yang tadinya ramah jadi tidak ramah.
Manusia memang isinya emosi dan emosi. Emosi kadang menjadi kekuatan terahir amarah atau kebencian, atau orang memandang negatif. Negatif sebuah jadi semua kebaikan akan hilang. Sehingga orang yang menolong itu akan tidak semangat lagi. Tidak akan berbuat lagi, khawatir orang yang di tolong akan membuat sengsara. Kesengsaran ada karena ketidakpercayaan, selagi masih dipercaya.
Membangun kepercayaan itu mahal. Memulihkan kepercayaan butuh proses, mempertahankan kepercayaan juga susah. Kesusahan ini akan menjadi sebuah langkah mempersempit diri dalam ruang gerak, bagi para penolong ingin mneolong lagi juga butuh waktu, butuh proses saling menyadari atas kekurangan.kekurangan kelebihan menjadi sebuah tolak ukur kepercayaan.
Berbuatlah kebaikan dan menolong orang lain, tetapi di selipi dengan penyadaran dan pendidikan, agar orang itu berubah, kalau tidak mau berubah. Maka tinggal saja orang itu, tetap dengan pemantauan dan pengawasan. Orang yang susah, orang yang selalu mencari kebenaran jalan mulia. Orang yang sadar akan kekurangan ada pada dirinya, dengan tetap evaluasi dan selalu intropeksi dan evaluasi.
Hidup diantara baik dan buruk, hidup diantara pahit dan kesenangan. Hidup terus menerus berbuat kebaikan.,karena berbuat baik lebih baik dari pada buat keburukan, apalagi membuat keburukan  keburukan. Apalagi berbuat keburukan,  buat baik “ nulung mentu”. Berbuatlah kebaikan walupun pahit rasanya. Tuhan maha tahu.
Tulisan keluh kesah. Kebumen, 10 desember 2014


No comments:

Entri Populer