Penulis: Eko Wahyudi
News Indonesia.12/4/13.Wah fenomena teman-teman saya
penjual Koran, dahsyat dan luar biasa cara penjualan ada yang langganan ada
yang eceran, serta saling semangat menjual Koran. Nama saja Nito dan Erwan, Nito
yang sudah pelanggan kurang lebih 1.500.000 dan penghasilannya 500 gaji kantor sebagai
office boy, sementara itu Erwan seorang mahasiswa kerja sambilan dengan
pelanggan 36, mereka membutuhkan waktu 1 jam sampai 2 jam tiap hari sebagai
agen Koran dengan mengantar Koran sendiri kepada pelanggan.
Saling ingin maju bersama, itu yang menarik masa depan serta
cita -cita yang ada pada wajah mereka. Mereka bangun jam 4 pagi, jam 7 sudah
selesai bekerja mandi dan bekerja lagi. Terus mereka bisa bekerja lainnya diluar
jam kerja. Sistem pekerjaan dengan perusahaan kerjasama, siapa yang dapat
pelanggan banyak itu yang dapat banyak, sementara yang sedikit dan malas malas
pendapatnya lebih kecil.
Bekerja di dunia swasta beda dengan PNS atau pekerja yang
pendapatanya tetap, bagi ruang yang bekerja swasta memang waktunya digunakan
sebaik-baiknya untuk bekerja, di PNS siapa yang bekerja keras dan taat peraturan dengan gaji yang sama
dengan sesama PNS yang bekerja biasa
sama gajinya, tetapi bagi PNS yang
kerja keras dan kemampuan lebih akan ada tunjangan dan naik pangkat dengan
cepat.
Pekerjaan penjual Koran dengan PNS sama, mereka sama-sama bekerja, bedanya penjual Koran tidak terikat dan PNS terikat, bedanya penjual kotor kerja panas hujan dilapangan tetap mengantar Koran, sementara itu PNS bersih, tidak panas dan dalam ruangan. Sebenarnya kalau dihitung pendapaan penjual Koran lulusan SMP sama dengan Sarjana PNS yang gajinya 2 juta perbulan.
Pekerjaan penjual Koran dengan PNS sama, mereka sama-sama bekerja, bedanya penjual Koran tidak terikat dan PNS terikat, bedanya penjual kotor kerja panas hujan dilapangan tetap mengantar Koran, sementara itu PNS bersih, tidak panas dan dalam ruangan. Sebenarnya kalau dihitung pendapaan penjual Koran lulusan SMP sama dengan Sarjana PNS yang gajinya 2 juta perbulan.
Orang swasta waktunya kurang, semakin banyak waktu yang luang
dan terbuang.Maka pendapatanya berbeda, sementara itu PNS gaji tidak berkembang,
dengan ruang yang dibatasi dalam ruangan. Makanya PNS dengan kerja disiplin
cukup menjadi point, sementara itu penjual Koran tidak cukup kerja disipilin, tetapi
juga lebih disiplin dengan memanfaatkan waktu.
PNS menyesuikan system kerja, kalau penjual Koran tergantung
kerja keras daripada penjual kraon sendiri, tetapi duanya–duanya profesi ini
sangat mulia dan semua pekerja pasti mendapatkan sesuatu. Pekerjaan memang
tidak yang gampang, pendapatan orang sedikit itu menjadi pemicu lebih kerja
keras lagi, mereka PNS dan penjual Koran sama-sama punya masa depan dan
cita-citanya, akan tercapainya cita-citanya tergantung cara bekerjanya terus
menerus dan tanpa lelah. Semoga PNS dan penjual Koran bisa naik haji, bukan hanya
“Tukang Bubur Saja”, atau hanya H. Muhyidin yang bisa naik haji. Mereka
pasti bisa. !!!
No comments:
Post a Comment