Dalang Kasus Cebongan Segera Ditindak


 YOGYAKARTA,NEWS INDONESIA. Budi Djarot menggelar acara music di Xt Square Yogyakarta 10 Oktober, bertemakan. “Musikalisasi protes orang pinggiran” atau POP (Protes Orang Pinggiran) pentas budaya seniman Budi Djarot ini menyuarakan nasib orang pinggiran yang tersingkirkan dan nasibnya terombang-ambing di negara sendiri Indonesia.

Acara dihadiri Erros Jarot, Keluarga besar Lempuyangan, Dandim Yogyakarta, serta puluhan wartawan. Disela-sela acara Erros Djarot memberikan waktu luang kepada teman-teman media. Pertanyaan yang dilontarkan mengenai kasus Cebongan  memakan korban militer  sampai saat ini belum selesai siapa dalang penembakan.

Erros Djarot didampingi beserta adik kandung Budi Djarot, Slamet Raharjo yang berlatakang belakang aktifis bahwa masyarakat tidak ingin adanya kekerasan di bumi Nusantara, sudah banyak catatan militer melakukan kekerasan antar militer, Budi Djarot yang anak dari militer ini berpesan agar citra militer untuk diperbaiki sebagai pengayom pelindung Negara yang kuat.

Erros DJarot mantan ketua PNBK ini, meminta kasus Cebongan Jogjakarta agar segera ditindak agar tidak sampai terulang lagi.walaupun pelakunya sudah diadili tetapi dalang scenario belum juga teratasi. Mudah mudahan pengadilan militer untuk segera adil dalam bertindak, negeri sudah penuh angka kekerasan antara sesama angkatan ditubuh militer selain itu militer juga jangan sampai melakukan kekerasan terhadap masyarakat.

Sementara itu Erros Djarot didampingi beserta adik kandung Budi Jarot, slamet Raharjo yang berlatakang belakang aktifis bahwa masyarakat tidak ingin adanya kekerasan di bumi nusantara, sudah banyak catatan militer melakukan kekerasan antar militer, Budi jarot yang anak dari militer ini berpesan agar citra militer untuk diperbaiki sebagai pengayom pelindung Negara yang kuat.

Bambang Supriyanto ketua PNBK Kebumen mengatakan,” tidak dibenarkan kekerasan di negeri ini, penegakan hukum harus dievaluasi di negeri ini  da ada kejelasan hukum.  Jelas-jelas kasus Cebongan melanggar HAM berat harus diadili,” Beber bambang.(wan)

 

No comments:

Entri Populer