Eko Wahyudi 087732663618 ”Kelanggkaan Tahu & Tempe Ancam Mental Bangsa”


KEBUMEN. Dampak kekurangan bahan makanan menjadi hal yang sangat urgent, lebih-lebih masyarakat sekarang butuh suplay makanan yang cukup. Tahu tempe sebagai makanan tradisi  bangsa Indonesia saat ini perlu dicarikan jalan solusinya.kelangkaan tempe akan merusak mental bangsa kita.
Makan tempe bukan berarti “ mental tempe” Kelangkaan brambang merah dan bawang putih  itu sudah biasa “permainan musiman “ karena ulah tengkulak masyarakat kita, kelangkaan tahu da tempe itu permainan tengkulak dunia,  tengkulak milyara namanya, kalau dipandang dari ilmu politik perdagangan dunia, kita adalah Negara pasar dari Negara besar.
Negara pasar artinya, Negara yang hanya membeli /mengkonsumi, akhirnya menggantung diri, sementara Negara lain menjadi produksi,. Sudah 68 tahun lamanya bangsa Indonesia masa tidak punya ketersediaan pangan yang cukup, kedelai aja masih impor, sebenarnya Septermb 2013 ini pemerintah  para pejabat, elit politik partai bekerja atau tidak? Atau mereka sibuk denga kampanye 2014 ?.
Memang para pejabat kita mental-mental “ tidak mau berpikir” jadinya sesuatu perencanaan pembangunan harus matang, berjalannya pelayanan atas kondisi masyarakat juga diantisipasi dan diawaasi. Kalau begini kita malu sebagai bangsa yang besar dan bangsa yang kaya. Pemerintah tinggal mengatur dan memberdayakan, pemerintah sudah digaji rakyat dengan pajak, harusnya bekerja keras.
Kalau begitu sebenarnya bangsa kita harus berani menjadi pelaku pasar, bukan Negara konsumen, Eko Wahyudi mengajak:
A. kita merenung, selain permainan politik dagang,  ada permainan Kudeta “bahan kedeleai dunia” untuk mengancurkan mentak bangsa Indonesia, kita jangan mau. !!
B. Sebab lain, kita tegakan aturan perdagangan tanpa menggantung diri kepada Negara lain,
C.Solusinya  di tiap pedesaan “Pendidikan tanam kedelai untuk petani”
,
D. Tersedianya gudang khusua kedelai di semua daerah kabupaten,
E. Dirikan  5 sekolah pertanian ditiap kecamatan 1 sekolah, tutup sekolah SMK tak bermutu




No comments:

Entri Populer