Obat Kemiskinan Umat


Kemiskinan suatu hal yang menjadi perhatian banyak pihak, mengapa demikian? Karena kemiskinan sebuah peroalan  bagi kita, kemiskinan menjadikan sebuah kelemahan dalam semua bidang. Ambil contoh kemiskinan agama kemiskinan mengitarinya, karena ibadahnya tidak semangat, bahkan pudarnya nilai Nasionalisme serta cenderung melakukan hal -hal yang dilarang agama, norma masyarakat dan bahkan aturan negara
Apkah obat kemiskinan itu? Mari kita cari, apakah kita sudah siap untuk kaya, sebagai umat muslim obat kemiskinan itu perlu bekera keras, dan konkret mempunyai pekerjaan yang nyata untuk menjadikan kita terhindar dari kemiskinan, dan kuncinya ibadah  dengan semangat nasionalisme bernegara dengan mantap.
Walaupun dewasa ini kemiskinan merupakan musuh bagi kita, kemiskinan menjadikan  hal yang menjerat  kita, karena dengan jaring jaring tingkah laku kit yang buruh, sehingga wajar klau pemerintah menabung genderang terhadap kemiskinan, begitu juga dikalangan swasata menawarkan program berlabel kemiskinan, pemerintah dengan BLT-nya, Jamkesmas, beasiswa miskin BLSM dan juga PNPM.namun apakah program tersebut kemiskinan akat terbabat habis?.
Obat kemiskinan umat yang sebenarnya apa? Padahal pemerintah dan swasta, dengan menggalakan gerakan pengentaskan kemiskinan ? akan menyelesaikan masalah kemiskinan? , ternyata kalau mau jujur  kita buka, obat itu tidak mujarab, bahwa kemiskinan itu diciptakan oleh diri sendiri, sabda Rosululloh SAW; “bukanlah kekayaan itu dari banyaknya harta,
Tapi obat kekayaan itu adalaah kaya hati (qonaah)” berarti kemiskinan yang besar adalah dimana kalau orang itu selalu kurang  dalam hartnya yang di milikinya (miskin kubro) namun sebaliknya orang mungkin secara penghasilan ehari-harinya tidak seberapa, dan tidak bisa mencukupi kebutuhan dasar hidup,(sandang,pangan dan papan) tetapi dirinya merasa cukup (Qonaah) inilah kemiskinan sughro, itulah sebenarnya orang yang kaya.
Obat miskin umat apa? Islam punya strategi jitu dala rangka mensikpai adanya kemiskinan, dalam hal ini Islam mempunyai Syariat, Infaq, dan Shodaqoh, namun demikian selama ini ketiga hal tersebut kurang menjadi perhatian kit semua umat Islam, serta kerja keras dan beriman dan bertaqwa ditingkatkan “ kalaupun diperhatikan tidak maksimal apalagi optimal. Terbukti ketiga hal tersebut belum menjadi Kebutuhan  yang sangat berarti zakat punya arti sebagai kewajiban bagi para aghninya,
Belum sepenuhnya dilaksanakan, karena masih etung-atungan, infaq dan shdaqoh walupun itu tidak wajib (sunat) itu tidak di manfaatkan untuk belajar menjadikan kewajiban oleh kita yang bukan aghniya -nya .Oleh karenanya, saya pesan pada seluruh umat muslim dan masyarakat umum : mari wujudkan persatuan dan kesatuan diantara kita, serta saling menyadari kalau kita tidak akan bisa kaya, tanpa adanya kita yang miskin dan kita yang masih miskin (Alloh belum berkehendak),
Dan tidak mentang-mentang miskin terus hanya berpangku tangan, menunggu bantuan belas kasihan orang, “Ya’luwala Yulaa Alaih” ingatlah wahai umat Islam akan hadist Nabi.” Jagalah hartamu dengan zakat dan obatilah sakitmu dengan Shodaqoh dan hadist lainnya “kefakiran itu mendekatkan kepada  Kekekafiran”
Obat  kemiskinan memang mahal, Mudah-mudahan dengan obat kemiskinan umat hal diatas , dibulan ramadhan kita bergendeng tangan antara kaya dan miskin,pejabat dan rakyat serta ulama dan umara untuk mewujdukan manusia Indonesia seutuhnya yang sejahtera lahir dan bathin,
Penulis
Ismail Dalwanuddin
“ Pengurus Ranting NU desa Kembaran,Kebumen

No comments:

Entri Populer