Usaha Ekonomi Tuntaskan
Predikat daerah miskin 3 Se-jateng
Kebumen. 28/8 Pemberdayaan sektor ekonomi bagi warga miskin
didaerah Kebumen akan menjadi prioritas utama
bagi perjuangan para caleg Golkar, dengan visi pengembangan usaha
sebagai nilai produktif untuk penataan pembangunan,serta adanya usaha riil dan kecil
menengah.
Hal ini menjadi statemen politik Fery Wawan Cahyono pengurus
profinsi DPD Golkar yang maju didapil 7 (Kebumen,Banjarnegara dan Purbalingga).
ketikaditemui Ekspres pada acara Silaturahmi caleg Golkar dengan warga, Senin 27/8 di RM.Tiara, Sruweng.Fery
mengatakan, saya akan sinergis dengan Pemerintah kabupaten kebumen, untuk
bekerjasama dalam menuntaskan kemiskinan kebumen dengan no urut 3 se-jawatengah
dari 35 kabupaten kota.” Jelas Fery
Lanjut Fery, kemiskinan dikarenakn tidak malas, tetapi warga
miskin informasi, miskin jaringan, sehingga perlu adanya pelayanan informasi permodalan,
perlindungan usaha bagi masyarakat, serta ada terobosan pemasaran produk bagi para pelaku usaha, tentunya ada bimbingan pelatihan
usaha sebagau bekal peningkatan SDM, bagi Fery sumber daya alam daerah Kebumen sangat
berpotensi untuk dikembangkan” jelas Fery
Selain Fery, hadir pada acara tersebut caleg Golkar Aris
Hardiyantara Dapil 4 (Pejagoan, Klirong,Petanahan). Aris mengatakan, seandainya
terpilih DPRD, saya akan memperjuangkan kesejahteraan bagi para perangkat desa,bentuk
perjuangan akan menetapkan nilai UMP Upah Minimum Kabupaten) sebesar 835 ribu,
dan pengelolaan banda desa (bengkok) untuk kesejahteraan para perangkat desa,
jelas Aris.
kata aris, saya kebetulan perangkat desa bidang Kaur
Pemerintahan Desa Bumiharjo Kecamatan Klirong,”saya tahu perisi bagaimana penderitaan para
perangkat desa pelayanan paling bawah yang belum diperhatikan. Bagi Aris, perlu ada perjuangan lewat PPDI (Persatuan
Perangkat Desa Indonesia) kecamatan Klirong, melalui legislatif, jelas aris
yang juga ketua PPDI kecamatan Klirong.
Aris dalam programnya akan focus memperjuangkan ekonomi
perempuan, misalnya SPP PNPM, BLS bagi perempuan di desa. Penataan pengolaan
modal usaha, manajerial serta pengggunaan uang, sehingga tidak ada kerugian
pengelolaan PNPM yang jumlahnya milyaran.”tandas Aris.(*)
No comments:
Post a Comment