Menurut saya tentang Pendidikan saat ini??
jawab:
Pendidikan saat ini merupakan pendidikan yang seutuhannya pada ranah kognisi-akademik semata, belum sampai pada tahapan pendidikan yang "double touch" yakni dua sentuhan "sentuhan ragawi dan sentuhan ruhani", kebanyakan sekolah/perguruan tinggi hanya terpusat pada sentuhan ragawi-kognisi, tetapi belum mengembangkan sentuhan ruhani. SEhigga yang dilahirkan pun para cendekia-cendekia yang berbasis kepandaian otak semata tetapi tidak pandai/cerdas akhirat. sayangnya justru sekolah-sekolah yang hanya mengembangkan pendidikan otak semata inilah yang banyak dikejar, sehingga lahirlah sekolah Advokasi, yang nantinya hanya akan berorientasi pada uang. tanpa mendepankan berlebebih pada akhlak. hal -jhal inilah yang sangat perlu diperhatikan. sehingga perluinya pendidikan sekarang berpihak pada double touch dan berupaya mengemnvbangkannya.
lalu bagiamna sebaiknya sekolah masa kini?
jawaban;
Seyogyanya sekolah masa kini, tidak hanya memikirkan kuantitas /jumlah murid tetapi lebih memikirkan pula kualitas murid. bagaimana pihak sekolah mendidik mereka dengan kualitas unggulan bukan "kualitas rendahan", pendidikan agama di sekolah baik dalam kelas, lingkungan sekolah di budayakan dan diberdayakan, meski di sekolah umum. kegiatan-kegiatab extra diperbanyak yang bersentuhan dengan agama, sehingga anak menjadi lebih terbiasa dengan suasana religi karena dengannya akan membantu membentuk perilaku positif pada anak didik.karenanya perluinya keterpaduan semua pihak di sekolah/madrasah.
Sumbangsih penelitian saya:
Penelitian saya atas disertasi saya adalah "Penanganan Kenakalan remaja pecandu NAPZA dengan pendidikan berbasis Kasih sayang (Studi di Pondok REmaja Inabah XV Putra POn pes Suryalaya Tasikmalaya"
dari hasil penelitian semakin menyakinkan bahwa Pendidikan berbasis agama-religius yang sejak awal sudah dibumisasaikan dalam keluarga, sekolah dan lingkungan sangat berperan besar untuk membentuk kepribadian anak, sehingga mereka akan bersikap dan bertingkah laku positi dan pebuh kehati-hatian dalam sehari hari, sehingga tidak akan mengarah pada penyimpangan perilaku/kenakalan remaja.
penulis ; Azam, Dr Termuda di Kebumen
jawab:
Pendidikan saat ini merupakan pendidikan yang seutuhannya pada ranah kognisi-akademik semata, belum sampai pada tahapan pendidikan yang "double touch" yakni dua sentuhan "sentuhan ragawi dan sentuhan ruhani", kebanyakan sekolah/perguruan tinggi hanya terpusat pada sentuhan ragawi-kognisi, tetapi belum mengembangkan sentuhan ruhani. SEhigga yang dilahirkan pun para cendekia-cendekia yang berbasis kepandaian otak semata tetapi tidak pandai/cerdas akhirat. sayangnya justru sekolah-sekolah yang hanya mengembangkan pendidikan otak semata inilah yang banyak dikejar, sehingga lahirlah sekolah Advokasi, yang nantinya hanya akan berorientasi pada uang. tanpa mendepankan berlebebih pada akhlak. hal -jhal inilah yang sangat perlu diperhatikan. sehingga perluinya pendidikan sekarang berpihak pada double touch dan berupaya mengemnvbangkannya.
lalu bagiamna sebaiknya sekolah masa kini?
jawaban;
Seyogyanya sekolah masa kini, tidak hanya memikirkan kuantitas /jumlah murid tetapi lebih memikirkan pula kualitas murid. bagaimana pihak sekolah mendidik mereka dengan kualitas unggulan bukan "kualitas rendahan", pendidikan agama di sekolah baik dalam kelas, lingkungan sekolah di budayakan dan diberdayakan, meski di sekolah umum. kegiatan-kegiatab extra diperbanyak yang bersentuhan dengan agama, sehingga anak menjadi lebih terbiasa dengan suasana religi karena dengannya akan membantu membentuk perilaku positif pada anak didik.karenanya perluinya keterpaduan semua pihak di sekolah/madrasah.
Sumbangsih penelitian saya:
Penelitian saya atas disertasi saya adalah "Penanganan Kenakalan remaja pecandu NAPZA dengan pendidikan berbasis Kasih sayang (Studi di Pondok REmaja Inabah XV Putra POn pes Suryalaya Tasikmalaya"
dari hasil penelitian semakin menyakinkan bahwa Pendidikan berbasis agama-religius yang sejak awal sudah dibumisasaikan dalam keluarga, sekolah dan lingkungan sangat berperan besar untuk membentuk kepribadian anak, sehingga mereka akan bersikap dan bertingkah laku positi dan pebuh kehati-hatian dalam sehari hari, sehingga tidak akan mengarah pada penyimpangan perilaku/kenakalan remaja.
penulis ; Azam, Dr Termuda di Kebumen
No comments:
Post a Comment