13.00 dini hari malam
tadi,"suara sompret dan dentuman petasan merubah angka 2012 ke tahun
2013. 1 Januari hari ini, Kritik batin tidak ada sesuatu yang bermakna
dalam sebuah peradaban. yang ada hanya kemeriahan dan kemewahan klise.Ada pertanyaan penulis tadi malam, Apakah Peradaban baru 2013 dimaknai bermanfaat? adakah peradaban di jaman pasar bebas ini hars bisa menjadikan keuntungan bagi seluruh manusia dan alamnya?. Di rasa rasa peradaban harus maju, ternyata 2012 banyak hal yang merusak peradaban manusia, banyak angka korupsi, banyak banjir, banyak hutan gundul, meningkatnya pengangguran, susahnya mencari uang, melambuungnya harga harga sembako.
pasar bebas di tahun 2012 memang luar biasa gerakan kapitalis asing di negeri ini, ribuan produk masuk ke desa, masuk ke pemikiran, masuk ke dunia pendidikan, dan menjadikan desa sasaran pasar bagi kapitalsi global.
Sementara ada kamatian orang orang desa tidak bisa membeli dan bisa membeli pun produk kaptilasi ini dengan menjual kekuatan orang desa, misalkan sawah pertanian sebagai ruh pangan. Selain itu orang orang desa tidak bisa melawan atau memproduksi produksi sendiri, apalagi memasarkan ke produk desa ke kota dan keluar negeri.
Tujuan desa sebagaii pasar atas produksi masal dan murah (tak berkualitas). tujuan pasar bebas ini bagi kapital menang dan menang, sementara kita haru menjadi penonton, pekerja dan pembeli produk-produk mereka.
Arus besar pasar bebas 2013 di prediksi lebih gila dan mengerikan bagi peradaban orang desa, orang desa tanpa berusaha menjadi pelaku produksi maka akan tergilas oleh pasar global. bagaimana cara lain kita bisa menandingi pasar mereka? dengan cara apakah ?
peradaban desa harus di pertahankan kekuatan SDM dan SDA orang orang desa di pedesaan dan orang desa yang di perkotaan untuk memulai sadar dan bangun desa dengan ilmu agrosbisnis berbasis pertanian, semoga ada cerita di tahun 2013 ada anyaman bambu di desa saya di ekspor ke Eropa dan ke China. (bersambung)...
Pojok Indonesia (Eko Wahyudi)
