Guru bertanya kepada muridnya," besok kamu cita citanya jadi apa?, jawab murid," perawat, dokter, ada pilot, polisi, ada insinyur, ada PNS. Ini jawaban mayoritas anak -anak kita. Kenapa seorang Guru tidak melemparkan pertanyaan," siapa yang ingin cita-citanya menjadi petani sukses? kenapa pertanyaan tidak seperti itu.?ada sesuatu yang terselip dalam paradigma kita yang harus dirumah.
Pendidikan umum sudah baik, serta kurikulum akhlak, moral sebagai pendoroang budi pekerti. Alangkah baiknya perlu ada PPUD (Pendidikan Pertanian Usia Dini) sebagai salah satu penyadaran menuju Merah Putih bertani. Bangga sebagai negeri pertanian, pendidikan usia dini bidang pertanian menjadi sebuah gebrakan luar biasa untuk penyelamatan kebutuhan masa depan anak-anak cucu kita.
Dunia pertanian bukan remeh, atau hina, sekolah Pertanian sebuah kekuatan sumber daya untuk menyelamatkan kondisi bangsa di era perang ekonomi dunia, selain itu perang ekonomi dunia juga di era pertaruangan negara negara maju.tanpa pertanian kita ada kalah peradaban, kita selalu miskin dan tetap negeri ini akan mengalami kehancuran peradaban budaya.
Pertanyaannya, kapan kita mempunyai sekolah pertanian ditiap desa di negeri Merah Putih ini?. kenapa banyak sekolah sekolah menjamur tetapi tidak berbasis pertanian, tidak ada materi tentang pertanian, ? padahal orang tua mereka mayoritas berasal dari petani. kenapa anak didik jaman sekarang tidak bangga menjadi petani.
Kenapa banyak sekolah sekarang lulusannya bingung mencari pekerjaan, kenapa tidak jadi petani menersukan cita cita ornag tuanya sebagai petani ulung. disisi lain lulusan kita di aahkan kepada sektor sektor di luar bidang pertanian, apakah ada sistem dunia kebijakan politik global agar kita tetap menjadi negeri kuli.bisakah menjadi negeri bukan kuli dengan cara bertani.?
Apakah ada skenario besar agar kita negeri pertanian tetapi tidak pertanian di biarkan saja,
Negeri ini, negeri pertanian, merah putih berdiri di rebut oleh rakyat kita,yang tersebar di penjuru tanah air. mereka para pejuang mempertahankan wilayah bumi tercinta ini. kita hidup di negeri yang luar biasa, kayanya, kekayaan kita hanya tekad dan keberanian untuk bangkit
Bisakah desa-desa di seluruh indonesia disatukan visi cara bertani?, cara mengelola hasil pertanian? serta perlunya penguasaan perdagangan hasil pertanian?. Jika iya, kita bisa seperti itu, niscaya kita Merah Putih menjadi kaya raya. Merah Putih kita tidak ada berita pengangguran permanen, tidak ada suara kantong kemiskinan sistematik, kurangnya angka kriminal, tidak ada bercerita kalau panen harga turun.
jika ada sejuta sekolah pertnaian, mudah-mudahan tidak ada seorang pembuat tempe ekspor dari India, tidak ada impor bawang Bombay. tidak ada kekuarang beras impor dari Thailand. Merah putih di awal 2013 dan tahun tahan kedapan di dorong untuk penciptaan Sekolah Pertanian Indonesia di tiap desa. "Tidak ada desa sepi, desa pertanian sebagai arena kemenangan kita untuk menyelamatkan diri Merah Putih.
bersambung.... (Pojok Indonesia -Eko Wahyudi)
bersambung.... (Pojok Indonesia -Eko Wahyudi)