Minggu 12/8 Pemuda yang tergabung dalam FMPP (Forum Musyawarag Pemuda Penambangan) Dukuh Penambangan RW 07 desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan, Kebumen Jawa Tengah membangun jembatan bambu di Sungai Lukulo yang terbesar di kabupaten Kebumen. Tanpa meminta pemerintah. baik pemerintah desa, atau bantuan APBD atau APBN. Mereka Pemuda tetap semangat dan riang gembira dengan gotong royong sungai lukulo karena ada Talud Bronjong tahun 2003 oleh Pemkab Kebumen bantuan dana APBD, APBDN dan dana hibah dari luar Negeri .
Pembangunan talud bronjong tersebut yang tidak memperhatikan kepentingan warga.Sebab dibuat setiap tahun pada musim kemarau antara bulan agustus atau september, umur jembatan itu hanya 4 bulan, setiap tahunnya di buat, krena ada banjir pada bulan desember, sehingga pemuda dan warga setiap tahua harus membuat jembatan bambu tersebut,
Menurut Rafi (18) dan Deny, (19)," Kami dan kawan-kawan pemuda butuh jembatan gantung untuk alat transportasi ke kota Kebumen, dan bisa untuk berjalan sekolah, sebab kalau tidak ada jembatan khususnya pada musim hujan kami harus memutar 5 km desa Kedawung, Pejagoan dan kota sejauh 7 km, dan 5 ribu haru keluar untuk biaya tranportasi, kalau ada jembatan cuma 500 perak. terakdang seikhlasnya untuk kotak amal."keluhnya
Di temui News Online Ketua FMPP Subandi mengatakan, " Pemerintah seharusnya bisa memperhatikan agar bisa ada jembatan gantung untuk sarana sekolah, sebab tanpa ada jembatan karena sudah capai, tambah biaya, dan kami merasa terisolasi padahal kami sebenarnya dekat dengan kota Kebumen sebelah sungai lukulo Timur RSU Kebumen-Pasar Ayam Tamanwinangun Kebumen, kami tiap hari butuh jembatan gantung, " jelas Subandi (eko)
Menurut Rafi (18) dan Deny, (19)," Kami dan kawan-kawan pemuda butuh jembatan gantung untuk alat transportasi ke kota Kebumen, dan bisa untuk berjalan sekolah, sebab kalau tidak ada jembatan khususnya pada musim hujan kami harus memutar 5 km desa Kedawung, Pejagoan dan kota sejauh 7 km, dan 5 ribu haru keluar untuk biaya tranportasi, kalau ada jembatan cuma 500 perak. terakdang seikhlasnya untuk kotak amal."keluhnya
Di temui News Online Ketua FMPP Subandi mengatakan, " Pemerintah seharusnya bisa memperhatikan agar bisa ada jembatan gantung untuk sarana sekolah, sebab tanpa ada jembatan karena sudah capai, tambah biaya, dan kami merasa terisolasi padahal kami sebenarnya dekat dengan kota Kebumen sebelah sungai lukulo Timur RSU Kebumen-Pasar Ayam Tamanwinangun Kebumen, kami tiap hari butuh jembatan gantung, " jelas Subandi (eko)
No comments:
Post a Comment