Negeri Bom

oleh: Eko Wahyudi

Cerita nyata di sebuah Negeri Bom terus terjadi diledakan dahsyat, sehingga mengangetkan warganya dengan memakan korban. Disinyalir asa mula  pembuatan bom ini ada kepentingan unsur politik dan sentimen kelompok tertentu, di negeri ini yang penuh dengan ledakan bom, sedang dicari apa sebenarnya ada akar masalah oleh para ahli nujum negeri bom.

Akhrinya ahli Nujum berkata kepada pemangku kepentingan,” hanya berkata dengan pikrian dingin semua masalah yang ada dinegeri bom, agar rakyat negeri bom hidup tenang,”. Nasehat Ahli nujum.

Di negeri bom ini sudah pernah menggegerkan dunia, seperti pemboman Tragedi Bali 11 tewas semua warga asing pasca tragedi WTC AS 11-11- Th……..,teringat kembali pemboman dipulau Maluku karena etnis agama (Kristen-Islam), di jawa tengah dan terahir pada awal tahaun 2011 bulan februari di Temanggung terjadi pelemparan bom molotof dan peristiwa Ciekusik Jawa Barat, dan ratusan tragedi ledakan  bom dimana-mana di negerri ini.

Bukan itu saja, Bom buku dikrim walupun tidak meledak tertuju kepada kelompok intelektual, politikus, dan aparat negara pada awal tahun 2011, ini banyak mendengar bom buku, kantor BIN, Ahmad Dhani, dan Ulil Absor Abdala. Yang di duga oknum Islam Kiri Radikal. Sebab anggapan kelompok Islam kiri radikal, mereka yang kena kiriman Bom Buku ini membawa misi Yahudiesme.

Ada-ada saja memang kegiatan pembuat Bom itu, kalau sebelumnya indonesia di hebohkan dengan bom oleh teroris di sejumlah pondok pesantren didaerah  yang sempat membuat geming para pemimpin kita bahkan warga dunia, sempat-sempat Indonesia oleh media barat diberi gelar negeri teroris, walaupun yang membuat hanya segelintir orang, tapi sebab media luar terutama negeri mau memberitakan Indonesia banyak terjadi bom karena sering terjadi ledakan.

bukan sekedar bom oleh kegiatan terorisme di negeri bom ini, ketika pemberian tabung gas elpiji oleh kebijakan SBY-JK pada tahun 2009 sempat terjadi ledakan gas, gara-gara banyak warga miskin yang tidak pakai bahan bakar lepiji, yang semua dari bahan bakar kayu kayu, rakyat negeri bom dimanjakan  berlaih ke elpiji, dikarenakan tidak bisa memasang tabung gas dengan sempurna dan juga banyak ledakan  dikarenakan pabrik kompor gas membuat asal jadi walaupun tak bermutu, karena pada waktu itu pasar melonjak tinggi mega proyek dari kekuasaan negeri bom.

Sebenarnya Sampai kapan di negeri bom ini tanpa ada bom, apakah sudah diegendakan?, apakah sudah dirancang untuk mewarnai jagad pernak-pernik kehidupan, ? apakah kerena ketidaktegasan kepemimpinan  di negeri bom atau karena karakter bangsa negeri bom  kita yang mudah di pecah belah, luntur pemahamaan kemanusiaan yang adi beradab, apakah karena ingin mempertahankan citra agar tetap bernama “negeri bom”.

Apakah dengan melakukan pengemboman semua masalah selesai dan puas para dalang dan sutradara konflik ini,? ataukah karena ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan?, ataukah memang ini sudah diagendakan dan skenariokan agar bangsa ini tetap kacau balau.

Sampai kapan rakyat kita tidur lelap tanpa ledakan bom?,sampai kapan kita bekerja tenang tanpa ledakan bom?, sampai kapan anak cucu kita belajar tenang dengan tanpa suara bom? sampai kapan berita koran, TV dan radio tidak ada korban ledakan bom? Sampai  kapan kita tidak diberi penghargaan trophi bergilir “ negeri tanpa bom”. Entahlah… !!!

Tegal, 26 Maret 2011


Perang Desa Global
Eko Wahyudi

Didesaku sudah seperti di desa-desa negeri Eropa, China, Amerika dan negeri-negeri maunya orang-orang di dunia  semua sama, sama cara bicaranya, sama cara berpakaian, sama cara menu makanannya, sama cara membelinya, cara potong gaya rambut sama. Mereka (kapitalis) menginginkan semua orang kota-desa, miskin -kaya selera hidupnya sama.agar cakar produk mereka berhasil terjual di era pasar beb

Aah,,!!, apakah ini orang-orang kapitalis dengan cara-cara pinternya sudah berhasil dan sukses menjual produk mereka ke seluruh desa di dunia, mereka sudah buat MDGs, ACFTA dan kesepakatan ekonomi, mereka (kapitalis global)  kuasai media, pasar dan uang, sementara kita menjadi buruh (tenaga kuli kasar) dari  perusahan mereka.

Bukan itu saja, yang lebih mengerikan, mereka (kapitalis global) sudah kuasai bahan baku kita yang kaya raya ini, mulai dari tanah daratan dan tanah lautan, tumbuhan di desa dan gunung, rempah-rempah, emas sampai kunyit pun  mereka (kapitalis global) ingin menguasai semua, karena (kapitalis global) mampu mengolahnya.

Kita merah putih Sudah dijajah negeri barat 350 tahun, mereka (kapitalis global) hanya jalan-jalan mencari peluang dengan berdagang, membeli dan ingin memiliki lagi kekayaan negeri merah putih kita, sementara kita suda lemah berpikir, apalagi membuat seuatu menjadi sebuah produk. Kekayaan kita mulai dari gunung, lautan, pedesaan, rawa dan perkotaan sudah mereka (kapitalis global) kuasai, sampai otak kita oleh mereka (kapitalis global) dijual.

Apa yang tidak mereka (kapitalis global) kita punyai…?? Tapi kenapa diri kita sendiri tidak tahu kalau kita kaya dan mampu. Apkah memang kita sudah pasrah dan menyerah untuk tidak bisa berbuat.

Wah memang pusing dan memusingkan, bagaimana kita bangkit dari keterpurukan ekonomi, sementara pengusaha kita, pemimpin kita dan sudah berlaku korupsi dan masih sewenang -wenang dinegeri yang kaya hanya 5 % yang bisa menikmati, mereka (orang kaya/(kapitalis lokal)) karena berkongsi dengan mereka (kapitalis global) yang berkepentingan untuk memanfaatkan kekayaan hasil keringat rakyat kecil.

Tapi kita rakyat kecil yang 95 % persen memang tidak bisa apa-apa hanya melihat dan mengikuti mereka (kapitalis lokal dan global), kita tidak punya apa-apa, kita hanya ditinggali kekayaan semu, pemikiran kebodohan dan kepasrahan untuk menerima, sehingga kita miskin permanent, mereka dengan tetap banyak berpikir sendiri, karena memang kita rakyat kecil  sudah lemah, dan sudah dilemahkan secara sistem peradaban  budaya, ekonomi dan pendidikan yang membodohkan.

Mereka  (kapitalis global dan lokal) juga menguasai sektor industri, farmasi, teknologi, bahan pangan, dan produksi yang tiap hari kita gunakan. Memang kita hidup di negeri kaya yang di milik mereka (kapitalis lokal dan global), sementara kita hanya memakai dan harus beli. Tinggal kita berpikir jauh , bagaiman kita membuat sendiri, mengolah sendiri dan bangun pasar sendiri , sehingga ekonomi kapitalis adil dan beradab.

Tidak….tidak…, tidak… !!. Kita tidak diam dan pasrah dengan keadaan, kita punya pikiran untuk bangkit dan segera bangun dari tidur yang panjang, kita bergerak badan dari rasa sakit dan rasa pedih, kita sudah tahu bagaimana untuk berbuat, kita tinggal mau atau mati.

Yang ada cita-cita besar negeri ini ekonomi kerakyatan tercapai, agar harga barang kita murah-murah terangkau oleh rakyat kecil dan ada penghasilan pajak jelas untuk pembangunan APBD tanpa dikorupsi, tidak lain kemakmuran negeri ini dan anak cucu besok kelak.

Kita hari di era pasar bebas ini,  berpikir bagaimana pikiran kita bisa melakukan hal-hal yang kecil untuk perubahan, sesuai kemampuan ketrampilan kita dan  dengan prinsip tetap bergotong-royong antar sesama dengan semangat bekorban dan berkorban, walaupun anak cucu kita yang menikmati.

Tegal, 26 Maret 2011


Sekoloh Bodoh
Eko Wahyudi

Tiada hari tanpa sekolah, di negeri ini umur 5 tahun masuk PAUD, sampai umur 56 kadang harus sekolah untuk mengejar ilmu dan pengetahuan yang didapat di sekolah formal perguruan tinggi,  ratusan juta bahkan ribuan ton tenaga kita kerahkan. tapi kenapa produk sekolah kita belum memberikan kontribusi dan produk anak didik yang sesuai dengan minat dan bakat anak sekolah. Siapa yang salah, siapa yang bertannggungjawab..??

Adakah yang perlu kita benarkan atau kita betulkan dari pendidikan sekolah di negeri ini ?, apakah yang perlu di SDM guru, sarana prasarana, atau kurikulum yang tidak mengena akan keinginan dan cita-cita anak bangsa, sebab sekolah ternyata membuang waktu dan biaya saja.

Revolusi pendidikan perlu dan tidak perlu.?? haruskah kita tidak sekolah karena sekolah tidaka membuat kita pintar, atau malah justru kita akan terjerumus kearah tidak jelas, dan ombang-ambing pendidikan tanpa tujuan dan pondasi yang kuat untuk membangun SDM anak bangsa.

Kritikan tulisan ini memang kenyataan keluhan dan keresahan warga sekolah, dan tamatan sekolah  dan para orang tua.Situasi perang batin atas refleksi panjang perjalanan bangsa kita yang sudah 67 tahun merdeka, banyak hal yang sudah terbuang di negeri ini. Selain itu, banyak hal yang tidak tepat atas penyelenggaran pendidikan di negeri ini, secara umum kita dididik untuk diseragamkan untuk tidak bisa apa-apa, kita diseragamkan untuk kerja-kerja yang tidaK sesuai dengan kebutuhan  anak dan kebutuhan pembangunan bangsa kita.

Tetapi pendidikan kita lebih pada kepentingan orang orang luar, menjadi pelayan toko, buruh pabrik, kuli kantor dan penjaga keamanan sebuah mal, serta penjaga pelabuhan.

Kenapa dari awal umur 5 th di PAUD /TK tidak diajarkan bagaimana diajari bertani; memupuk yang baik, mengolah limbah pertanian yang baik, berkebun yang baik, menjual hasil tani, tapi mereka di ajarkan untuk bersenang bernyanyai saja, padahal kita negeri pertanian. Bukan negeri hiburan.

Kenapa sarjana-porfesor kita tidak ahli dibidangnya.?, bahkan tidak tahu kalau sudah selesai bergelar, akan mau jadi apa dan harus bagaimana menjadi inovator pembangunan, mereka memang tidak dipersiapkan untuk berkembang, mereka banyak yang sekolah untuk mengejar formalitas. tidak punya semangat pemikiran terarah, apalagi program yang jelas. Karena kurikulum pendidikan negeri ini  tidak diajarkan untuk maju.

Apalagi pemerintah kita  yang dikendalikan oleh sebuah negeri luar kapitalis kolonial, mereka  tamatan sekolah S1, dr, dan profesor lebih memikirkan kepentingan sendiri, pada waktu sekolah memang tidak diajarkan bagaimana memikirkan apa yang dmiliki potensi besar dan memaki kekuatan  SDM dan SDA. Mereka produk paradigma yang penting saya selamat dan memanfaatkan jabatan untuk bertahan hidup yang kaya dan makmur sendiri.

Sementara rakyatnya tidak sempat sekolah semakin terpuruk dan tak berdaya, sekolah dan  tidak dipikirkan, Mereka dididik untuk mencari ilmu semu. Guru –guru PAUD Sampai PT pun  asyik saja dan terjebak akan kemewahan fasilitas, tetapi mutu dan kualitas ilmu juga di tingkatkan sevisi dengan arah pendidikan sejati kita, agar ada perubahan untuk memperbaiki dari keadaan di negeri yang sedang terpuruk pengetahuannya.

Tegal 26 Maret 2011


Racun TV
Eko Wahyudi

Televisi sudah jadi guru kehidupan yang rusak, televisi sudah jadi kiblat hiburan, televisi sudah menjadi alat kampanye produk, TV sudah menjadi alat KDRT dan TV untuk mengajarkan pemalasan global, televisi sudah menjadi tempat kerusakan moral, TV telah memberikan tontonan etika politik adu domba dengan tujuan penonton senang perang antar sesama penonton.

Sudah banyak 12 stasiun TV kita, hanya berapa persen mereka melakukan kegiatan sebagai media pendidikan dan penjaga budaya moral kita. Berapa persen mereka lebih menawarkan dagangan sebagai alat kepanjangan kapitlasm,e global, berpa persen mereka menghibur anak negeri  ini untuk menjadi pemasalahan dan meniru adegan sebuah sinetron yang jelas-jelas tidak sesuai dengan adat ketimuran kita.

Sudah berapa lama mereka hari di televisi, pernahkah kita menghitung sudah berdoa banayak korban dari saran televisi yang tadinya sopan snatun, snenag berjsama, sendnag belarj, tetpai dengan adnaya tv merk ssam saskekai 180 derajt berblkaik arah .

Sam[iaa kaoan televisi kita berubah dan smapai kapan tv kiat bisa jadi antua anutan dan betul betlul abutan, sudah berala lama waltu kiat yanags heuansay berjeja keras malaah melihat tv dan berssksusiki tanpa ejla smebuat waktu nad boris , tanpa terasa dan tanpa kita pmenghting untuk rugi kiat sbegai anak negeri.

Dinlaikmerea adlah pnejaha morla bansgha kita ada girup MNC, TNC, Bank Dunia dan neger nera di daya untuk emnjaah kiat secar duay dan ekonomi,kalau dahulu 350 tahun dijajah dnegan fisik dan pernag saduara dari aceh sampaimerakua dan pernag anatar erjaan di nusatnatar smapai pada pembu8nhuan malsah ratussna nayawa kiat menghilnga,

Sekanrag banyak jutaan kita dari 24o juta kita hmapir smeua menjadi sarasna mereka, kiat di jadiakn pasar produk dengan hanay mebeli dan mebuat telvisi, mnekra rekrut ornag ornag pinytar untuk jadi wratwawn, pemasnag iklan, pemasang kable stasieun, enjag malam kantor TV , teapi apa tuuan mereka , rasa nasionlaisme dan kebangsaan sudha luntur, apalagi rasa kepemilikan masa depan anak ciuu kita.

 Memnag ini kondisi,akreja sakaing oarnahnay kita, akrena menag tidka berdyanay kita, karenammenag kiat sudah menjadi buat , kiat buat bsmeuanay,kiat hany mau mengiktuin alur merkea, kiatvmengiktui aoa mau merka, tanpa prispni hidip dan tanpa tahau arah merka, kiat ikuti saja,

Kiat memnag tidka tahu,kita menag tidak menegrti harus bagaima,memnag kiat muali ari mana untuk bisa berubaham, karena penyakit kehidupoan strokk kehdiipan sudha partah dan kiat sudha lumpuh dlam berpikir, tiuanggalmenunggu kemtian jasad u7ntyuk meneyelemtakan,nkiat hanay punay modal manusia, bernama anak cucu, selamatkn dari didikan TV, tapi kiat didik sendiri.
Tegal 26 Maret 2011



Teguhkan PANCASILA
                                                                                     
Mereka tidak tahu, hanya dengar kata orang dan baca berita saja,
Mereka tidak tahu pengorbanan kita
Mereka belum paham kita, padahal kita adalah penjaga
 idiologi pancasila sebagai kekuatan menyelematkan dunia.

Sebuah moment bagi kita sebagai generasi ke 3 di negeri ini, generasi yang betul-betul mengawal apa yang diperlu kawal yakni meneguhkan Pancasila dan NKRI, orang tua sudah membuat ajaran Pancasila, menyebarkan. apakah kita masih bisa  meneguhkan dengan cara mempertahankannya.

Pancasila bukan hanya sekadar pandangan Indonesia saja, tetapi sebagai kekuatan dunia, sebab didalamya mengandung hal-hal yang bisa menyatukan, memperkuat dan menampung apa yang ada, apa yang beda apa yang tidak semuanya terkagum dalam sebuah kehidupan yang bernama ajaran Pancasila.

Hal-hal yang beda dalam sekedar keseharian kita diantaranya, yakni  agama, kaya-miskin, sosio budaya, perbedaan pendapat. Dalam hal ini sudah selesai dalam mencari sebuah gagasan yang menarik, gagasaan yang perlu di tampung dan dikembangkan.

Perpecahan dinegeri ini tahun 2011, adalah salahsatunya peperangan antara blok ingin menjaga pancasila dan merubah subtansi ajaran Pancasila, bukan sekedar kekuatan politik kelompok tertentu, tetapi ini sebuah ancaman besar dan ketakutan Pancasila yang di buat ingin digoyahkan agar Pancasila sebagai salahasatu kekeuatan dunia tidak berkembang pesat di dunia.

Pendiri pancasiaa tahu bahwa persoalan bangsa-bangsa di dunia bisa selesaikan dengan ajaran pancasila, dan pancasila maupun menjawabnya,
Kini era abad 21 adalah abad ekonomi, bagaimana Pancasila sudah maupun menjawab nilai kandungan di adalah, tetapi karena kita ini  belum bisa mampu menjawab dan mengimplementasikan ajaran pancasila yakni ekonomi yang berdaulat.

Ekonomi berdaulat yang selama ini masih menjadi teoiritik, hanya kita yang baru menjadikan sebuah kekuatan yang dapat menjadikan gagasan berikutnya yaitu mengembangkan ekonomi kerakyatan, selama ini ekonomi negeri kita dan ekonomi dunia masih mengandung ekonomi orang kaya untuk menindas rakyat kecil.

Bahaya, bahaya, bukan sekedar itu, Pancasila sudah dirusak dalam angka kebhinekaan dan angka sebuah anarkis ajaran Pancasila sudah tidak ada gunananya, yang tidak dipakai, kadang dirubah dan pancasila adalah sebuah ajaran dan kitab suci kehidupan.

Kitab suci yang diterbitkan dengan bahasa bisa menjadikan sebuah pemahaman, Pancasila sudah saatnya dengan peristiwa kelahirannya 1 Juni 1945. Bravo reborn for idiologi Pancasila … !!!

Tegal, 26 Maret 2011


Politik Adu Domba

Politik itu kejam, politik itu pernag, poltik itu rebutan jabatan,poltiik itu saling tikam, p0olitinitu saling santet,poltik itu slaing cela dan membunuh. Niah wajh piltikus kita, tapai ada yang ebrn benra bahw apolitk aldah sesuatyu panggilan hati panggilan p9iliahn hdiup untuk bernut iklas dan bersunggug sungguh untuk bekerja dari program kerja partai atau ormas.

Golongan etikan ornag berpoltikmemag sdikit, mereka yang berkuasa






No comments:

Entri Populer