PNS 2014 VS Penjual koran



                                                          Penulis: Eko Wahyudi
News Indonesia.12/4/13.Wah fenomena teman-teman saya penjual Koran, dahsyat dan luar biasa cara penjualan ada yang langganan ada yang eceran, serta saling semangat menjual Koran. Nama saja Nito dan Erwan, Nito yang sudah pelanggan kurang lebih 1.500.000 dan penghasilannya 500 gaji kantor sebagai office boy, sementara itu Erwan seorang mahasiswa kerja sambilan dengan pelanggan 36, mereka membutuhkan waktu 1 jam sampai 2 jam tiap hari sebagai agen Koran dengan mengantar Koran sendiri kepada pelanggan.
Saling ingin maju bersama, itu yang menarik masa depan serta cita -cita yang ada pada wajah mereka. Mereka bangun jam 4 pagi, jam 7 sudah selesai bekerja mandi dan bekerja lagi. Terus mereka bisa bekerja lainnya diluar jam kerja. Sistem pekerjaan dengan perusahaan kerjasama, siapa yang dapat pelanggan banyak itu yang dapat banyak, sementara yang sedikit dan malas malas pendapatnya lebih kecil.
Bekerja di dunia swasta beda dengan PNS atau pekerja yang pendapatanya tetap, bagi ruang yang bekerja swasta memang waktunya digunakan sebaik-baiknya untuk bekerja, di PNS siapa yang bekerja keras  dan taat peraturan dengan gaji yang sama dengan sesama PNS yang bekerja biasa  sama gajinya, tetapi bagi PNS  yang kerja keras dan kemampuan lebih akan ada tunjangan dan naik pangkat dengan cepat.

Pekerjaan penjual Koran dengan PNS sama, mereka sama-sama bekerja, bedanya penjual Koran tidak terikat dan PNS terikat, bedanya penjual kotor  kerja panas hujan dilapangan tetap mengantar Koran, sementara itu PNS bersih, tidak panas dan dalam ruangan. Sebenarnya kalau dihitung pendapaan penjual Koran lulusan SMP sama dengan Sarjana PNS yang gajinya 2 juta perbulan.
Orang swasta waktunya kurang, semakin banyak waktu yang luang dan terbuang.Maka pendapatanya berbeda, sementara itu PNS gaji tidak berkembang, dengan ruang yang dibatasi dalam ruangan. Makanya PNS dengan kerja disiplin cukup menjadi point, sementara itu penjual Koran tidak cukup kerja disipilin, tetapi juga lebih disiplin dengan memanfaatkan waktu.

PNS menyesuikan system kerja, kalau penjual Koran tergantung kerja keras daripada penjual kraon sendiri, tetapi duanya–duanya profesi ini sangat mulia dan semua pekerja pasti mendapatkan sesuatu. Pekerjaan memang tidak yang gampang, pendapatan orang sedikit itu menjadi pemicu lebih kerja keras lagi, mereka PNS dan penjual Koran sama-sama punya masa depan dan cita-citanya, akan tercapainya cita-citanya tergantung cara bekerjanya terus menerus dan tanpa lelah. Semoga PNS dan penjual Koran bisa naik haji, bukan hanya “Tukang Bubur Saja”, atau hanya H. Muhyidin yang bisa naik haji. Mereka pasti bisa. !!!

No comments:

Entri Populer